Manasik Umroh

 

Slide 1: Judul

Manasik Umroh
Panduan Lengkap untuk Pelaksanaan Ibadah Umroh


Slide 2: Pengantar

  • Apa Itu Umroh?
    • Ibadah ke Tanah Suci yang terdiri dari rangkaian ritual tertentu
    • Perbedaan dengan haji: umroh dapat dilakukan kapan saja, sedangkan haji hanya dilakukan pada bulan Dzulhijjah

Slide 3: Keutamaan Umroh

  • Mendekatkan diri kepada Allah
  • Menghapus dosa
  • Menambah pahala dan keimanan
  • Menjadi tamu Allah di Baitullah

Slide 4: Persiapan Umroh

  • Persiapan Fisik: Latihan jalan kaki, menjaga kesehatan
  • Persiapan Spiritual: Memperbaiki niat, memperbanyak ibadah
  • Persiapan Administratif: Paspor, visa, vaksin, dan dokumen lainnya

Slide 5: Rukun dan Wajib Umroh

  • Rukun Umroh:
    • Niat atau ihram dari miqat
    • Tawaf di Ka'bah
    • Sa'i antara Safa dan Marwah
    • Tahallul (cukur rambut)
  • Wajib Umroh: Memulai ihram dari miqat, mengikuti aturan selama ihram

Slide 6: Tata Cara Pelaksanaan Umroh

  • 1. Memulai dengan Niat (Ihram)
    • Kenakan pakaian ihram di miqat
    • Bacakan niat dan doa Talbiyah

Slide 7: Tawaf

  • Mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 putaran
  • Mulai dari Hajar Aswad dan berdoa setiap putaran
  • Tata cara berjalan, termasuk berdoa dan menjaga niat

Slide 8: Sa’i (Antara Bukit Safa dan Marwah)

  • Melakukan perjalanan 7 kali antara Safa dan Marwah
  • Mulai dari Safa dan diakhiri di Marwah
  • Berdoa sesuai sunnah dan mengingat perjuangan Siti Hajar

Slide 9: Tahallul

  • Memotong sebagian rambut sebagai tanda selesai umroh
  • Makna tahallul: keluar dari ihram dan kembali kepada aturan normal

Slide 10: Adab dan Larangan Selama Ihram

  • Larangan: Memakai parfum, mencabut rambut, memotong kuku, berburu
  • Adab: Sopan santun, menjaga kebersihan, memperbanyak dzikir

Slide 11: Kunjungan ke Tempat Bersejarah (Opsional)

  • Masjid Nabawi di Madinah: Salam di Raudhah, ziarah makam Rasulullah SAW
  • Jabal Uhud: Mengingat perang Uhud dan perjuangan para sahabat

Slide 12: Tips dan Doa-doa Selama Umroh

  • Doa saat masuk Masjidil Haram
  • Doa saat melihat Ka'bah pertama kali
  • Tips menghadapi kondisi ramai, menjaga keamanan dan kesehatan

Slide 13: Penutup

  • Manasik umroh merupakan perjalanan spiritual yang mendekatkan diri kepada Allah
  • Menjaga niat dan keikhlasan adalah kunci keberkahan umroh
  • Semoga umroh kita diterima sebagai ibadah yang mabrur, aamiin

Penjelasan

Slide 2: 

Apa Itu Umroh?

Umroh adalah ibadah yang dilakukan di Tanah Suci, Makkah, yang terdiri dari rangkaian ritual tertentu yang dilakukan oleh seorang Muslim. Ibadah ini meliputi niat ihram, tawaf di Ka'bah, sa'i antara Safa dan Marwah, dan tahallul (memotong rambut). Meskipun ia memiliki kesamaan dengan haji, umroh berbeda karena dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun, sedangkan haji hanya dapat dilakukan pada bulan Dzulhijjah.

Pengertian Umroh

Secara bahasa, umroh (عمرة) berasal dari kata "al-‘imrah" (الْعُمْرَة) yang berarti berkunjung atau mendatangi. Dalam konteks ibadah, umroh berarti berkunjung ke Ka'bah dan melaksanakan rangkaian ibadah tertentu yang disyariatkan oleh Islam.

Perbedaan antara Umroh dan Haji

  • Umroh dapat dilaksanakan kapan saja sepanjang tahun, sedangkan Haji hanya bisa dilakukan pada bulan Dzulhijjah, tepatnya pada tanggal 8 hingga 13 Dzulhijjah.
  • Ritual Haji lebih banyak dan lebih panjang dibandingkan dengan Umroh, termasuk wukuf di Arafah, yang merupakan inti dari ibadah haji, sedangkan umroh hanya mencakup tawaf, sa’i, dan tahallul.

Niat dan Waktu Pelaksanaan Umroh

Umroh tidak memiliki waktu tertentu yang harus ditunggu seperti haji. Seorang Muslim yang sudah memenuhi syarat (muslim, berakal, baligh, dan mampu secara fisik dan finansial) dapat melaksanakan umroh kapan saja.

Penutup

Umroh adalah ibadah yang membawa banyak pahala dan pengampunan dosa. Meski lebih singkat dan tidak ada kewajiban seperti haji, umroh tetap memiliki kedudukan yang sangat mulia dalam Islam, sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadits.


Slide 3: Keutamaan Umroh

Pengertian Keutamaan Umroh

Umroh adalah ibadah yang penuh dengan keutamaan dan pahala. Ibadah ini tidak hanya menjadi bentuk kedekatan seorang hamba dengan Allah SWT, tetapi juga menjadi sarana untuk menghapus dosa dan meningkatkan amal ibadah. Meskipun umroh lebih singkat dibandingkan haji, namun ia tetap memiliki kedudukan yang sangat mulia dalam Islam.

Keutamaan Umroh dalam Al-Qur'an dan Hadits

  1. Dalil Keutamaan Umroh dalam Al-Qur'an

    Dalam Al-Qur'an, Allah SWT menyebutkan tentang pentingnya melakukan ibadah umroh. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah (2:158):

    إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّـهِ فَمَن حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا وَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّـهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ

    "Sesungguhnya Safa dan Marwah adalah sebagian dari syiar-syiar Allah. Maka barang siapa yang berhaji ke Baitullah atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya untuk melakukan thawaf antara keduanya. Dan barang siapa yang mengerjakan kebaikan dengan suka rela, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui."
    (QS. Al-Baqarah: 158)

    Ayat ini menunjukkan bahwa umroh (seperti halnya haji) adalah ibadah yang dianjurkan dan tidak ada dosa bagi yang melaksanakannya. Bahkan, Allah SWT memberikan penghargaan yang besar bagi mereka yang berumrah.

  2. Dalil Keutamaan Umroh dalam Hadits

    Hadits-hadits Rasulullah SAW juga mengungkapkan keutamaan besar dari umroh. Salah satunya adalah dari Abu Hurairah r.a., yang meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

    اَلْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةَ

    "Umroh ke umroh adalah penghapus dosa antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada balasan selain surga."
    (HR. Bukhari dan Muslim)

    Hadits ini menunjukkan bahwa umroh memiliki kekuatan untuk menghapus dosa-dosa kecil yang terjadi antara dua pelaksanaan umroh. Hal ini menambah keutamaan umroh sebagai ibadah yang dapat membersihkan diri seorang Muslim.

  3. Keutamaan Umroh dalam Menghapus Dosa

    Dalam hadits lain, Rasulullah SAW juga menjelaskan bahwa setiap pelaksanaan umroh dapat menghapus dosa-dosa kecil seseorang, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah:

    "أَمَا إِنَّكُمْ لَوْ أَتَيْتُمُوا بَيْتَ رَبِّكُمْ لَغَسَلْتُكُمْ مِنْ دُرُوبِكُمْ"

    "Sesungguhnya jika kalian datang ke rumah Rabb kalian (Ka'bah), maka aku akan mencucikan dosa-dosa kalian."
    (HR. Ahmad)

    Ini menunjukkan bahwa umroh tidak hanya sebagai ritual fisik, tetapi juga sebagai sarana pembersihan jiwa dan penghapus dosa.


Penutup

Keutamaan umroh sangat besar, tidak hanya sebagai perjalanan fisik menuju Tanah Suci, tetapi juga sebagai sarana spiritual yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, menghapus dosa, dan meningkatkan amal ibadah. Oleh karena itu, umroh menjadi salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam bagi setiap Muslim yang mampu.


Slide 4: Persiapan Umroh

Pengertian Persiapan Umroh

Persiapan untuk melaksanakan ibadah umroh adalah hal yang sangat penting untuk memastikan bahwa ibadah ini dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan tuntunan agama. Persiapan ini mencakup persiapan fisik, mental, dan spiritual, serta pemahaman tentang tata cara ibadah umroh, terutama hal-hal yang berhubungan dengan niat, pakaian ihram, serta pelaksanaan setiap ritual yang ada.

Persiapan Fisik

Umroh memerlukan kesiapan fisik karena rangkaian ibadah seperti tawaf, sa’i, dan berjalan jauh memerlukan stamina yang cukup. Oleh karena itu, menjaga kesehatan tubuh dan kebugaran sangat penting agar ibadah dapat dilaksanakan dengan lancar.

Persiapan Mental dan Spiritual

Selain persiapan fisik, persiapan mental dan spiritual juga sangat penting. Ibadah umroh adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, oleh karena itu seseorang harus mempersiapkan dirinya dengan niat yang ikhlas dan bersungguh-sungguh untuk menjalankan ibadah ini.

Persiapan Finansial

Melaksanakan umroh memerlukan biaya yang tidak sedikit, oleh karena itu persiapan finansial juga sangat penting. Menyisihkan dana yang cukup untuk perjalanan dan kebutuhan selama berada di Tanah Suci adalah bagian dari persiapan yang harus diperhatikan.

Dalil-dalil Persiapan Umroh

  1. Dalil Persiapan dalam Al-Qur'an

    Allah SWT dalam Al-Qur'an berfirman tentang pentingnya persiapan dalam berbagai urusan, termasuk ibadah. Dalam Surah Al-Baqarah (2:197), Allah SWT berfirman:

    وَأَذَانٌ مِّنَ اللَّـهِ وَرَسُولِهِ إِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْأَكْبَرِ أَنْ اللَّـهَ بَرِيءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِينَ وَرَسُولُهُ فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ فَإِنَّ اللَّـهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

    "Dan beritakanlah kepada mereka bahwa Allah dan Rasul-Nya membebaskan mereka dari kewajiban jika mereka bertobat dan mendirikan salat serta menunaikan zakat, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
    (QS. Al-Baqarah: 197)

    Ayat ini mengingatkan kita untuk mempersiapkan segala hal yang diperlukan agar ibadah dapat dilaksanakan dengan baik dan diterima oleh Allah SWT.

  2. Dalil Persiapan dalam Hadits

    Rasulullah SAW juga mengajarkan kita untuk mempersiapkan segala hal yang diperlukan sebelum melaksanakan ibadah. Dari Aisyah r.a., Rasulullah SAW bersabda:

    "إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَّا نَوَى"

    "Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang dia niatkan."
    (HR. Bukhari dan Muslim)

    Hadits ini menunjukkan bahwa niat yang baik dan ikhlas adalah salah satu bentuk persiapan spiritual yang paling utama dalam melaksanakan ibadah, termasuk umroh. Persiapan niat harus diluruskan hanya untuk mendapatkan ridha Allah SWT.

  3. Dalil Persiapan Pakaian Ihram

    Pakaian ihram adalah salah satu persiapan penting untuk melaksanakan umroh. Dalam hadits dari Aisyah r.a., Rasulullah SAW bersabda:

    "فَجَعَلَ فِي رِجْلِهِ عِرَاقَةً وَقَالَ لَا تَحْتَسِبُوا فِي النَّيْلِ لَا تَحْتَسِبُوا فِيهِ حَجًّا وَحَجُّكُمْ فِي كَشْفِهِ"

    "Jika kalian melakukan ihram, hendaklah memakai pakaian ihram yang telah ditentukan, dan janganlah melampaui batas dalam beribadah." (HR. Muslim)

    Hadits ini mengingatkan kita untuk mengenakan pakaian ihram yang sesuai dengan ketentuan, sebagai simbol kesiapan untuk memasuki keadaan suci selama ibadah.

  4. Dalil Persiapan Finansial

    Allah SWT juga mengingatkan kita untuk mempersiapkan dana dan segala kebutuhan untuk ibadah dalam Surah At-Tawbah (9:111):

    إِنَّ اللَّـهَ اشْتَرَىٰ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّـهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّـهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

    "Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri mereka maupun harta mereka, dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah, kemudian membunuh atau dibunuh." (QS. At-Tawbah: 111)

    Ayat ini memberikan pelajaran tentang pentingnya menyiapkan diri dan harta untuk beribadah, sebagaimana orang-orang yang telah menyiapkan diri dan hartanya untuk berjihad di jalan Allah.


Penutup

Persiapan untuk umroh bukan hanya mencakup hal-hal fisik seperti kesehatan dan pakaian ihram, tetapi juga persiapan spiritual seperti niat yang ikhlas, serta mempersiapkan dana yang cukup. Hal ini sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan hadits Rasulullah SAW yang mengajarkan umat Islam untuk mempersiapkan segala hal yang diperlukan agar ibadah umroh dapat dilaksanakan dengan baik dan diterima oleh Allah SWT.


Slide 5: Rukun dan Wajib Umroh

Pengertian Rukun dan Wajib Umroh

Ibadah umroh terdiri dari dua bagian penting yang harus dipahami dengan baik oleh setiap jemaah, yaitu rukun umroh dan wajib umroh.

  1. Rukun Umroh: Rukun umroh adalah bagian-bagian ibadah yang jika ditinggalkan, maka ibadah umroh seseorang tidak sah, meskipun dilaksanakan dengan segala upaya yang benar. Rukun umroh harus dilaksanakan dengan urutan yang benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

  2. Wajib Umroh: Wajib umroh adalah bagian-bagian ibadah yang jika ditinggalkan, maka jemaah wajib membayar fidyah (denda) atau menyempurnakan ibadah dengan melakukan tindakan tertentu.

Rukun Umroh

Rukun umroh terdiri dari lima hal yang harus dilakukan secara berurutan dalam pelaksanaan ibadah umroh:

  1. Niat (Ihram)

    Niat untuk memulai ibadah umroh harus dilakukan dengan hati yang ikhlas dan dilakukan di miqat (tempat yang telah ditentukan). Niat ini sangat penting dan menjadi syarat sahnya umroh.

    Dalil: Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah r.a., Rasulullah SAW bersabda:

    "فَإِذَا حَاذَيْتَ مِيقَاتَكَ فَحَجَّجْتَ أَوْ عُمْرَتَ فَلَا تَحْلِلْ حَتَّى تَحْلِلَ"

    "Jika kamu sampai di miqat, niatkanlah untuk haji atau umrah, dan janganlah kamu melepas ihram sebelum kamu selesai." (HR. Muslim)

  2. Tawaf 

    Tawaf adalah berputar tujuh kali mengelilingi Ka'bah, dimulai dari Hajar Aswad dan menghadap Ka'bah. Tawaf ini dilakukan setelah tiba di Masjidil Haram dan sebelum melaksanakan sa’i.

    Dalil: Dalam Surah Al-Baqarah (2:125), Allah berfirman:

    وَإِذْ بَوَّأْنَا لِإِبْرَاهِيمَ مَكَانَ الْبَيْتِ أَنْ لَا تُشْرِكْ بِي شَيْئًا وَطَهِّرْ بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْقَائِمِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ
    "Dan (ingatlah) ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (Ka'bah) bahwa janganlah kamu mempersekutukan Aku dengan sesuatu pun dan sucikanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang iktikaf, yang ruku’, dan yang sujud."
    (QS. Al-Baqarah: 125)

  3. Sa’i antara Safa dan Marwah

    Setelah tawaf, jemaah umroh melaksanakan sa’i, yaitu berjalan tujuh kali antara bukit Safa dan Marwah. Sa’i ini dilakukan untuk mengenang perjuangan Hajar, ibu Nabi Ismail, dalam mencari air.

    Dalil: Dalam Surah Al-Baqarah (2:158), Allah berfirman:

    إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّـهِ فَمَن حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا وَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّـهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ
    "Sesungguhnya Safa dan Marwah itu adalah sebagian dari syiar Allah. Maka barang siapa yang beribadah haji atau umrah, tidak ada dosa baginya untuk berjalan antara keduanya. Dan barang siapa yang mengerjakan kebaikan dengan sukarela, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 158)

  4. Tahallul (Memotong Rambut)

    Setelah melakukan sa’i, pria yang melaksanakan umroh diwajibkan untuk mencukur sebagian rambutnya (atau mencukur seluruhnya), sementara wanita cukup memotong sedikit rambutnya.

    Dalil: Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah r.a.:

    "إِذَا رَجَعْتَ مِنَ السَّفَرِ فَاحْلِقْ رَأْسَكَ فِي رَحِمَةِ اللَّهِ وَحَسَنَتِهِ"
    "Jika kamu kembali dari perjalanan, maka cukurlah rambutmu untuk mendapatkan rahmat Allah dan kebaikannya." (HR. Bukhari dan Muslim)

  5. Tertib (Melakukan Rukun Secara Urut)

    Urutan pelaksanaan setiap rukun harus dilaksanakan dengan tertib dan tidak boleh melangkahi satu sama lain. Hal ini penting untuk menjaga kesahihan ibadah.

    Dalil: Dalam hadits dari Umar bin Khattab r.a., Rasulullah SAW bersabda:

    "افعلوا كما أفعلتم "
    "Lakukanlah sebagaimana yang aku lakukan" (HR. Bukhari dan Muslim)

Wajib Umroh

Wajib umroh adalah bagian dari ibadah yang harus dilakukan, namun jika terlewat, hanya dikenakan denda fidyah. Berikut adalah beberapa wajib umroh:

  1. Melewati Miqat (Batas Tempat Ihram)

    Jemaah umroh wajib untuk memulai ibadah umroh dari miqat yang telah ditentukan. Jika seseorang tidak melewati miqat atau melanggar ketentuan ini, ia harus membayar fidyah.

    Dalil: Dalam Surah Al-Baqarah (2:196), Allah berfirman:

    وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّـهِ
    "Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umroh karena Allah."(QS. Al-Baqarah: 196)

  2. Tawaf Wada’ (Tawaf Perpisahan)

    Tawaf perpisahan ini dilakukan oleh jemaah umroh ketika hendak meninggalkan Makkah. Tawaf ini merupakan salah satu kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan.

    Dalil: Dalam hadits dari Aisyah r.a., Rasulullah SAW bersabda:

    "لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَخْرُجَ حَتَّى يَطُوفَ بِالْبَيْتِ"
    "Tidak sah bagi seorang Muslim untuk meninggalkan Makkah hingga ia melakukan tawaf perpisahan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Penutup

Rukun umroh adalah hal-hal yang harus dilaksanakan secara tertib dan tidak dapat ditinggalkan, sementara wajib umroh adalah bagian ibadah yang jika ditinggalkan dapat dikenakan fidyah. Setiap jemaah umroh harus memahami dan melaksanakan rukun dan wajib umroh dengan baik agar ibadahnya sah dan diterima oleh Allah SWT.


Slide 6: Tata Cara Pelaksanaan Umroh

1. Memulai dengan Niat (Ihram)

Pengertian Niat (Ihram)
Ihram adalah niat untuk memulai ibadah umroh dengan memasuki keadaan tertentu yang diharuskan sesuai dengan syariat. Ihram merupakan salah satu rukun yang sangat penting dalam ibadah umroh, yang dilakukan dengan mengenakan pakaian khusus (bagi pria) dan berniat dalam hati untuk memulai ibadah umroh.

Ihram dilakukan pada miqat, yaitu tempat yang telah ditentukan sebagai batas untuk memulai ibadah haji atau umroh. Bagi orang yang akan berumroh, mereka harus mengenakan pakaian ihram setelah sampai di miqat dan mengucapkan niat umroh dengan membaca doa Talbiyah.

1.1 Kenakan Pakaian Ihram di Miqat

Miqat adalah batas tempat yang telah ditentukan oleh Allah dan Rasul-Nya, di mana seseorang yang ingin melaksanakan haji atau umroh harus mengenakan pakaian ihram dan berniat untuk melakukan ibadah tersebut.

Dalil: Dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:

"من أراد الحج أو العمرة، فليتعين له في ميقات الحج"
"Barang siapa yang ingin melakukan haji atau umroh, hendaklah ia menentukan niatnya di miqat."
(HR. Bukhari)

Pakaian ihram terdiri dari dua helai kain putih yang tidak dijahit untuk pria, sedangkan wanita mengenakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh, namun tetap sesuai dengan syarat-syarat hijab Islam. Pakaian ihram ini melambangkan kesetaraan dan kesucian dalam beribadah.

1.2 Bacakan Niat dan Doa Talbiyah

Setelah mengenakan pakaian ihram, jemaah umroh kemudian membaca niat (dalam hati) dan mengucapkan doa Talbiyah yang merupakan bagian dari syarat sah ihram. Doa ini mengungkapkan kesiapan dan kesiapan jemaah untuk memenuhi panggilan Allah SWT untuk beribadah.

Dalil: Doa Talbiyah yang dibaca oleh Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:

"لَبَّيْكَ اللَّهمَّ عُمَرَةً"
"Ya Allah, aku menjawab panggilan-Mu untuk melakukan umroh."

Doa Talbiyah ini diucapkan dengan lantang dan berulang kali mulai dari saat memasuki miqat hingga memasuki masjidil Haram di Makkah. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah r.a., ia berkata:

"كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُلَبِّي لِلحَجِّ وَالعُمْرَةِ"
"Nabi SAW mengucapkan talbiyah untuk haji dan umrah."
(HR. Muslim)

Talbiyah ini adalah ungkapan penyerahan diri dan kepasrahan sepenuhnya kepada Allah SWT, menandakan bahwa seseorang siap menjalankan seluruh rangkaian ibadah umroh sesuai dengan syariat Islam.

Kesimpulan:

  • Niat (Ihram) adalah rukun pertama dalam ibadah umroh yang dilakukan dengan mengenakan pakaian ihram di miqat dan berniat untuk memulai ibadah.
  • Doa Talbiyah merupakan doa yang diucapkan untuk menanggapi panggilan Allah, yang menjadi bagian dari prosesi ihram dan harus dilaksanakan dengan penuh kekhusyukan.

Dengan memulai ibadah umroh dengan niat dan doa talbiyah yang benar, jemaah dapat menjalankan ibadah ini sesuai dengan tuntunan syariat Islam.


Slide 7: Tawaf

Pengertian Tawaf

Tawaf adalah ibadah yang dilakukan dengan cara mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh putaran dalam arah berlawanan dengan jarum jam (di sekitar Ka'bah). Tawaf merupakan salah satu rukun penting dalam ibadah umroh maupun haji. Setiap putaran tawaf memiliki nilai spiritual yang sangat tinggi, di mana jamaah berdoa dan memohon kepada Allah SWT.

Tawaf memiliki arti yang mendalam, di antaranya menggambarkan penghambaan, ketundukan, dan kepasrahan seorang hamba kepada Allah. Tawaf dilakukan dengan cara berjalan mengelilingi Ka'bah, dimulai dari Hajar Aswad dan diakhiri di tempat yang sama setelah tujuh putaran.

1. Tawaf Mengelilingi Ka'bah Sebanyak 7 Putaran

Tawaf dilakukan dengan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali, mulai dari Hajar Aswad dan kembali ke tempat yang sama setelah tujuh putaran. Tawaf merupakan ibadah yang dilakukan oleh umat Islam baik dalam ibadah haji maupun umroh.

Dalil Al-Qur'an: Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an tentang pentingnya tawaf:

وَإِذَا طَافُوا بِالْبَيْتِ الْعَتِيقِ
"Dan apabila mereka (para jamaah) tawaf di sekitar rumah yang tua (Ka'bah)."(QS. Al-Hajj: 29)

Tawaf adalah simbol pengabdian yang terus menerus kepada Allah, sebagaimana perputaran bumi di sekitar matahari. Jemaah yang tawaf juga seakan-akan menyimbolkan kehidupan yang selalu berputar mengelilingi Tuhan yang Maha Esa.

2. Mulai dari Hajar Aswad dan Berdoa Setiap Putaran

Setiap putaran tawaf dimulai dari Hajar Aswad, yaitu batu hitam yang terletak di sudut Ka'bah. Ketika melintas di depan Hajar Aswad, jemaah umroh atau haji biasanya menyentuhnya dengan tangan atau dengan tongkat, jika memungkinkan, atau cukup dengan memberi isyarat dengan tangan, namun ini tidak diwajibkan.

Dalil Hadits: Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Umar bin Khattab r.a., ia berkata:

"Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya kamu tidak dapat menyentuh Hajar Aswad, tetapi kamu harus menghadapinya dengan penuh ketundukan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Pada setiap putaran tawaf, jemaah disunnahkan untuk berdoa, memohon kepada Allah segala kebaikan di dunia dan akhirat, serta memohon ampunan-Nya. Doa dapat berisi permohonan pribadi atau doa-doa yang diajarkan dalam hadits.

Doa yang dapat dibaca pada setiap putaran tawaf adalah:

"رَبَّنَا آتِنا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ"
"Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari siksa api neraka." (QS. Al-Baqarah: 201)

3. Tata Cara Berjalan, Berdoa, dan Menjaga Niat

Saat tawaf, jamaah diharuskan untuk berjalan dengan tenang dan khusyuk. Selain itu, penting untuk menjaga niat selama melakukan tawaf, yaitu untuk mencari ridha Allah dan melaksanakan ibadah dengan tulus tanpa melibatkan niat lain.

Dalil Hadits: Rasulullah SAW bersabda:

"Jika kamu melakukan tawaf, maka lakukanlah dengan penuh ketenangan dan tidak terburu-buru."(HR. Bukhari)

Niat tawaf harus disesuaikan dengan tujuan ibadah umroh atau haji. Tawaf juga merupakan sarana untuk berdoa dan berzikir kepada Allah, sehingga menjaga hati dan niat sangat penting untuk menghindari riya' atau kesia-siaan dalam beribadah.

Jemaah juga disarankan untuk tetap dalam keadaan suci, menjaga pakaian dan tubuh, serta menjaga interaksi sosial agar tidak terjebak dalam perbuatan yang bisa mengurangi pahala tawaf.

Kesimpulan:

  • Tawaf adalah ibadah mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali dimulai dari Hajar Aswad.
  • Setiap putaran tawaf diisi dengan doa-doa, yang dapat berupa permohonan kepada Allah SWT.
  • Tata cara tawaf harus dilakukan dengan tenang, khusyuk, dan menjaga niat hanya untuk Allah SWT.

Tawaf adalah salah satu momen yang paling mendalam dalam ibadah umroh dan haji, yang mengajarkan ketundukan dan kecintaan kepada Allah, sambil berdoa dan memohon segala kebaikan untuk diri sendiri dan umat Islam di seluruh dunia.


Slide 8: Sa'i (Antara Bukit Safa dan Marwah)

Pengertian Sa'i

Sa'i adalah ibadah yang dilakukan dengan berjalan kaki sebanyak tujuh kali antara Bukit Safa dan Bukit Marwah. Sa'i merupakan salah satu rukun dalam ibadah umroh dan haji yang dilaksanakan setelah tawaf. Ibadah ini mengingatkan kita pada perjuangan Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim, yang mencari air untuk anaknya, Nabi Ismail, yang kala itu sedang menangis karena kehausan di padang pasir.

Sa'i dilakukan dengan berjalan antara dua bukit tersebut sebanyak tujuh kali, dimulai dari Bukit Safa dan diakhiri di Bukit Marwah, dengan setiap kali melewati antara kedua bukit tersebut dihitung sebagai satu putaran. Sa'i bukan hanya sekadar berjalan, tetapi juga sebuah penghayatan terhadap pengorbanan dan kesabaran yang ditunjukkan oleh Siti Hajar.

1. Melakukan Perjalanan 7 Kali Antara Safa dan Marwah

Sa'i dilakukan dengan berjalan dari Bukit Safa menuju Bukit Marwah dan kembali lagi, dan ini dihitung sebagai satu putaran. Proses ini diulang sebanyak tujuh kali, dimulai dari Safa dan diakhiri di Marwah.

Dalil Al-Qur'an: Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an tentang Sa'i:

إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ
"Sesungguhnya Safa dan Marwah adalah sebagian dari syiar-syiar Allah." (QS. Al-Baqarah: 158)

Ayat ini menegaskan bahwa Sa'i antara Safa dan Marwah adalah bagian dari syiar atau tanda-tanda ibadah yang diperintahkan oleh Allah, yang harus dilaksanakan oleh umat Islam yang menunaikan haji dan umroh.

2. Mulai dari Safa dan Diakhiri di Marwah

Proses Sa'i dimulai dari Bukit Safa, dan setelah berjalan menuju Marwah, jemaah kembali lagi ke Safa untuk memulai putaran berikutnya. Setelah tujuh kali perjalanan ini, Sa'i dianggap selesai.

Dalil Hadits: Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Mulailah dengan apa yang Allah mulai, yaitu mulai dari Safa."(HR. Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa Sa'i harus dimulai dari Bukit Safa, yang juga merupakan tempat Nabi Muhammad SAW memulai perjalanan ibadah Sa'i-nya. Sebelum memulai Sa'i, jemaah diharuskan untuk berada di tempat yang suci dan dalam keadaan bersih.

3. Berdoa Sesuai Sunnah dan Mengingat Perjuangan Siti Hajar

Selama melakukan Sa'i, jemaah dianjurkan untuk berdoa sesuai dengan sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Selain itu, ibadah Sa'i ini juga mengingatkan kita akan perjuangan Siti Hajar, yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan mencari air untuk anaknya Nabi Ismail.

Dalil Hadits: Dari Aisyah r.a., ia berkata:

"Sesungguhnya Sa'i antara Safa dan Marwah itu adalah bagian dari syiar Allah, dan siapa yang melakukan Sa'i, maka sesungguhnya dia telah mengikuti apa yang dilakukan oleh Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa Sa'i tidak hanya sekadar ritual ibadah, tetapi juga merupakan penghargaan dan penghayatan terhadap perjuangan Siti Hajar yang sangat sabar dalam mencari air untuk anaknya di tengah kesulitan. Sa'i mengajarkan umat Islam untuk senantiasa sabar dan tawakkal kepada Allah, serta memperkuat ikatan batin dalam menjalani ujian hidup.

Doa yang dapat dibaca saat Sa'i adalah:

"اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا وَفِي لِسَانِي نُورًا وَفِي سَمْعِي نُورًا وَفِي بَصَرِي نُورًا وَمِنْ خَلْفِي نُورًا وَمِنْ أَمَامِي نُورًا وَمِنْ فَوْقِي نُورًا وَمِنْ تَحْتِي نُورًا"
"Ya Allah, jadikanlah di dalam hatiku cahaya, di lidahku cahaya, di telingaku cahaya, di mataku cahaya, di belakangku cahaya, di depanku cahaya, di atasku cahaya, dan di bawahku cahaya."

Kesimpulan:

  • Sa'i adalah ibadah berjalan antara Bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali sebagai bagian dari ibadah umroh atau haji.
  • Sa'i dimulai dari Safa dan diakhiri di Marwah, dan setiap putaran dihitung sebagai satu perjalanan.
  • Selama Sa'i, jemaah dianjurkan untuk berdoa dan mengingat perjuangan Siti Hajar yang mencari air untuk Nabi Ismail di tengah padang pasir.

Ibadah Sa'i adalah bagian dari rangkaian ibadah yang memiliki makna mendalam tentang ketekunan, kesabaran, dan pengorbanan yang menjadi teladan bagi umat Islam dari kisah Siti Hajar dan Nabi Ibrahim.


Slide 9: Tahallul

Pengertian Tahallul

Tahallul adalah proses mencukur atau memotong sebagian rambut sebagai tanda bahwa ibadah umroh telah selesai dan jemaah telah keluar dari keadaan ihram. Tahallul merupakan bagian penting dalam ibadah umroh karena menandakan bahwa seseorang telah menyelesaikan sebagian besar rangkaian ibadah umroh dan kembali kepada keadaan normal, yaitu bebas dari larangan-larangan ihram.

Makna Tahallul

Makna tahallul secara sederhana adalah “keluar dari ihram” yang berarti bahwa setelah tahallul, jemaah umroh diperbolehkan untuk kembali melakukan aktivitas yang sebelumnya dilarang selama berada dalam keadaan ihram, seperti memotong rambut, memakai wangi-wangian, atau berhubungan suami istri. Tahallul adalah simbol dari kembali kepada kehidupan biasa setelah melaksanakan ibadah umroh.

Dalil Al-Qur'an:

Meskipun tidak ada ayat dalam Al-Qur'an yang secara eksplisit menyebutkan kata "tahallul" dalam konteks ibadah umroh, Al-Qur'an memberikan pedoman mengenai batasan dan kewajiban dalam pelaksanaan ibadah haji dan umroh, termasuk tentang larangan dan pembebasan dari larangan tersebut setelah tahallul.

وَإِذَا أَتَيْتُمُ الْمَنَاسِكَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا
"Dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka ingatlah Allah sebagaimana kamu ingat kepada bapak-bapak kamu, atau lebih kuat ingatannya."
(QS. Al-Baqarah: 200)

Ayat ini menjelaskan bahwa setelah melaksanakan ibadah haji atau umroh, seorang Muslim diharapkan dapat kembali pada keadaan yang diperbolehkan dan melanjutkan kehidupan dengan cara yang baik, yang termasuk di dalamnya adalah melakukan tahallul setelah selesai beribadah.

Dalil Hadits:

Ada beberapa hadits yang menjelaskan tentang tahallul dan proses mencukur rambut setelah ibadah umroh:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهِ عَنْهَا قَالَتْ: لَمَّا حَجَجْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَحَلَقَ رَأْسَهُ، قَالَ: "هَذَا لِعَمَلِكُمْ تَأَجَّلُ وَيُحِلُّكُمْ"
"Dari Aisyah r.a. berkata: Ketika aku berhaji bersama Rasulullah SAW, beliau mencukur rambutnya dan bersabda: 'Ini adalah untuk amal kalian yang diakhirkan, dan kalian diperbolehkan untuk kembali'."
(HR. Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa tahallul (mencukur rambut) adalah salah satu tanda bahwa seseorang telah menyelesaikan rangkaian ibadah umroh dan diperbolehkan kembali melakukan aktivitas yang sebelumnya terlarang selama ihram.

"Dari Umar r.a. berkata: Ketika Rasulullah SAW mencukur rambutnya pada hari-hari Tasyrik, beliau berdoa: 'Ya Allah, sucikanlah dan bersihkanlah dia'." (HR. Bukhari)

Hadits ini menegaskan bahwa tahallul adalah bagian dari ibadah yang memiliki makna simbolis bahwa seorang jemaah telah bebas dari larangan ihram dan kembali kepada kondisi normal.

Tata Cara Tahallul:

  • Laki-laki: Pada umumnya, jemaah laki-laki akan mencukur seluruh rambut mereka (mencukur habis) sebagai tanda bahwa mereka telah selesai melakukan umroh.
  • Perempuan: Jemaah perempuan cukup memotong sedikit rambut mereka, biasanya sekitar seukuran ujung jari.

Kesimpulan:

  • Tahallul adalah kegiatan mencukur atau memotong sebagian rambut sebagai tanda bahwa ibadah umroh telah selesai dan seseorang keluar dari keadaan ihram.
  • Dalam tahallul, jemaah diperbolehkan untuk melakukan aktivitas yang sebelumnya terlarang saat ihram, seperti memakai wangi-wangian dan berhubungan suami istri.
  • Tahallul memiliki makna simbolis sebagai tanda kebebasan dari larangan ihram dan kembalinya seseorang kepada kehidupan normal setelah menyelesaikan ibadah.

Melalui tahallul, seorang Muslim mengakhiri ibadah umroh dengan kembali ke kehidupan sehari-hari dengan jiwa yang bersih dan penuh ketakwaan.


Slide 10: Adab dan Larangan Selama Ihram

Pengertian Ihram

Ihram adalah keadaan suci yang harus dipatuhi oleh setiap jemaah haji atau umroh ketika mereka memulai ibadahnya. Dalam keadaan ihram, ada sejumlah larangan dan adab yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesucian dan kelancaran ibadah. Ihram dimulai dengan memakai pakaian ihram dan niat untuk memulai ibadah haji atau umroh.

Larangan Selama Ihram

Ada beberapa larangan yang harus dihindari oleh seorang Muslim selama berada dalam keadaan ihram. Hal-hal yang dilarang tersebut bertujuan untuk menjaga kesucian dan fokus ibadah. Berikut adalah beberapa larangan selama ihram:

  1. Memakai Parfum

    • Dilarang menggunakan wangi-wangian baik berupa parfum atau lainnya.
  2. Mencabut Rambut atau Mencukur Rambut

    • Dilarang mencabut, mencukur, atau memotong rambut selama ihram, baik itu rambut kepala, jenggot, atau tubuh lainnya.
  3. Memotong Kuku

    • Dilarang untuk memotong kuku selama berada dalam keadaan ihram.
  4. Berburu atau Membunuh Hewan

    • Dilarang berburu atau membunuh hewan selama dalam keadaan ihram, baik itu hewan darat maupun hewan laut.

Dalil Larangan Ihram:

وَلَا تَحْلِقُوا رُؤُوسَكُمْ حَتَّى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ
"Dan janganlah kalian mencukur rambut kepala kalian hingga hewan sembelihan kalian sampai ke tempat penyembelihan." (QS. Al-Baqarah: 196)

Ayat ini menjelaskan bahwa mencukur rambut dan hal-hal lain yang mengarah pada pengurangan kesucian dalam ihram dilarang hingga selesai ritual haji atau umroh.

رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "لَا تَقْتُلُوا صَيْدًا وَلَا تَحْلِقُوا رُؤُوسَكُمْ وَلا تَقْتُلُوا النَّمْلَةَ فِي إِحْرَامِكُمْ"
"Rasulullah SAW bersabda: Janganlah kalian membunuh burung (berburu), jangan mencukur rambut kepala kalian, dan jangan membunuh semut-semut selama dalam keadaan ihram." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan beberapa larangan penting selama ihram, termasuk berburu, mencukur rambut, dan melakukan hal-hal yang dapat mengurangi kesucian saat menjalankan ibadah.

Adab Selama Ihram

Selain larangan, ada beberapa adab yang harus dijaga oleh seorang Muslim selama berada dalam keadaan ihram. Adab-adab ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas ibadah dan menjaga keharmonisan dalam beribadah.

  1. Sopan Santun

    • Selama ihram, seseorang harus menjaga sikap sopan santun, tidak boleh marah atau bertengkar dengan orang lain. Setiap jemaah diharapkan tetap menjaga perilaku baik terhadap sesama.
  2. Menjaga Kebersihan

    • Kebersihan adalah bagian dari iman, dan selama ihram, jemaah harus menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Tidak diperbolehkan mengenakan pakaian yang kotor atau tidak layak selama menjalani ibadah ini.
  3. Memperbanyak Dzikir dan Doa

    • Salah satu adab utama selama ihram adalah memperbanyak dzikir (mengingat Allah), doa, dan membaca kalimat-kalimat takbir, tahmid, serta tahlil. Hal ini bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan kekhusyukan ibadah.

Dalil Adab Ihram:

وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ
"Dan ingatlah Allah dalam beberapa hari yang terhitung."
(QS. Al-Baqarah: 203)

Ayat ini mengingatkan kepada umat Islam untuk senantiasa mengingat Allah (dzikir) pada hari-hari tertentu, khususnya dalam ibadah haji dan umroh, yang diharapkan dilakukan dengan penuh kesadaran dan kekhusyukan.

رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "مَن حَجَّ فَلَا يَفْسُقْ وَلَا يَجْهَلْ"
"Barang siapa yang berhaji, maka janganlah ia berbuat fasik dan janganlah berbuat kebodohan."
(HR. Bukhari)

Hadits ini mengingatkan bahwa salah satu adab yang harus dijaga selama ibadah adalah menghindari perkataan dan perbuatan yang tidak baik atau tidak pantas, seperti berdebat atau marah.

Kesimpulan:

  • Larangan-larangan Ihram:

    1. Tidak boleh memakai parfum.
    2. Tidak boleh mencukur atau mencabut rambut.
    3. Tidak boleh memotong kuku.
    4. Tidak boleh berburu atau membunuh hewan.
    5. Tidak boleh berhubungan suami istri
  • Adab-adab Ihram:

    1. Menjaga sikap sopan santun dan tidak bersikap buruk terhadap sesama.
    2. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
    3. Memperbanyak dzikir, doa, dan ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Dengan menjaga larangan dan adab-adab ini, seorang jemaah umroh atau haji akan dapat menjalankan ibadah dengan baik dan diterima oleh Allah SWT.


Slide 11: Kunjungan ke Tempat Bersejarah (Opsional)

Pengertian Kunjungan ke Tempat Bersejarah

Kunjungan ke tempat-tempat bersejarah di Tanah Suci, seperti Masjid Nabawi dan Jabal Uhud, merupakan salah satu amalan tambahan yang bisa dilakukan setelah menunaikan ibadah umroh atau haji. Meskipun bukan bagian dari rukun atau wajib umroh, ziarah ke tempat-tempat bersejarah ini memiliki nilai ibadah tersendiri, terutama dalam memperkuat keimanan dan mengenang perjuangan para nabi dan sahabat.

Masjid Nabawi di Madinah

Masjid Nabawi adalah masjid yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW di kota Madinah, tempat beliau tinggal setelah hijrah dari Makkah. Masjid ini memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah adanya Raudhah, sebuah area yang sangat mulia di dalam masjid tersebut. Raudhah terletak antara mimbar dan makam Nabi Muhammad SAW, dan Rasulullah SAW bersabda bahwa tempat ini adalah salah satu taman surga.

Ziarah Makam Rasulullah SAW: Ziarah ke makam Rasulullah SAW adalah amalan yang sangat dianjurkan, dengan memberi salam kepada Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk penghormatan dan kecintaan kepada beliau.

"Salam sejahtera untukmu wahai Rasulullah, salam sejahtera untukmu wahai pemimpin orang-orang beriman." (HR. Tirmidzi)

Hadits ini menunjukkan bagaimana umat Islam dianjurkan untuk mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad SAW ketika melakukan ziarah ke makamnya sebagai bentuk penghormatan.

Jabal Uhud

Jabal Uhud adalah sebuah bukit yang terletak di luar kota Madinah, yang terkenal karena menjadi lokasi Perang Uhud, salah satu peperangan penting dalam sejarah Islam. Di sini, banyak sahabat Nabi Muhammad SAW yang syahid, termasuk Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad SAW. Kunjungan ke Jabal Uhud adalah kesempatan untuk mengenang perjuangan para sahabat yang mempertaruhkan nyawa mereka demi mempertahankan agama Islam.

Dalil Mengenang Perang Uhud dan Sahabat Nabi:

"وَلا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ"
"Dan janganlah kamu mengira orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhan mereka dan diberi rizki." (QS. Al-Imran: 169)

Ayat ini menunjukkan bahwa para syuhada, seperti yang gugur dalam Perang Uhud, tidak dianggap mati secara hakiki, melainkan hidup di sisi Allah dan mendapatkan penghargaan yang besar.

"اِذَا ذُكِرَ أَصْحَابُ أُحُدٍ فَذُكِرُوا بِالْجَنَّةِ"
"Apabila disebut tentang sahabat Uhud, maka sebutkanlah mereka dengan kebaikan, karena mereka adalah penghuni surga." (HR. Bukhari)

Hadits ini menunjukkan betapa mulianya perjuangan para sahabat yang syahid di Uhud dan pentingnya mengenang mereka dengan penghormatan dan kebaikan. Kunjungan ke Jabal Uhud bertujuan untuk mengenang pengorbanan mereka.

Kesimpulan:

  • Masjid Nabawi:
    Ziarah ke Masjid Nabawi, termasuk mengunjungi Raudhah dan makam Rasulullah SAW, merupakan amalan yang sangat dianjurkan sebagai bentuk kecintaan dan penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW.

  • Jabal Uhud:
    Kunjungan ke Jabal Uhud bertujuan untuk mengenang perjuangan para sahabat Nabi dalam Perang Uhud, serta sebagai pengingat akan pentingnya berkorban untuk agama.

Meskipun ziarah ke tempat-tempat ini bersifat opsional dan tidak termasuk dalam rukun atau wajib umroh, amalan ini memberikan nilai spiritual yang mendalam bagi setiap Muslim yang mengunjunginya.


Slide 12: Tips dan Doa-doa Selama Umroh

Pengertian Tips dan Doa-doa Selama Umroh

Selama menjalankan ibadah umroh, ada beberapa doa-doa yang diajarkan dalam ajaran Islam, yang dapat membantu meningkatkan khusyuk dan keberkahan ibadah. Selain itu, penting untuk mengetahui tips dalam menjaga diri, baik dari segi kesehatan, keamanan, maupun cara beradaptasi dengan kondisi yang ramai. Hal ini bertujuan agar ibadah umroh berjalan lancar dan sesuai dengan syariat.


Doa saat Masuk Masjidil Haram

Pengertian: Masjidil Haram adalah masjid yang paling utama bagi umat Islam, karena di sinilah Ka'bah berada, dan menjadi kiblat seluruh umat Muslim di dunia. Ketika memasuki Masjidil Haram, disunnahkan untuk berdoa sebagai tanda penghormatan kepada tempat yang suci tersebut.

Doa yang disunnahkan:

"اللّهُمّ افتَح لي أبواب رَحمتِك"
"Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu."
(HR. Muslim)

Doa ini dimaksudkan agar ketika memasuki Masjidil Haram, seorang hamba memohon kepada Allah untuk dibukakan pintu-pintu rahmat-Nya.


Doa saat Melihat Ka'bah Pertama Kali

Pengertian: Ka'bah adalah rumah Tuhan yang berada di Masjidil Haram, tempat umat Islam menghadap saat melaksanakan shalat. Melihat Ka'bah untuk pertama kalinya merupakan momen yang sangat emosional dan spiritual. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk berdoa dengan penuh ketulusan ketika pertama kali melihatnya.

Doa yang disunnahkan:

اللّهُمّ زِدْ هذا البيتَ شَرَفًا وَعَظْمَةً وَمَجْدًا وَمُحَابَّةً وَمَغْفِرَةً وَرَحْمَةً وَمُسَارَعَةً فِي النَّجَاةِ وَالْفَرَجِ
"Ya Allah, tambahkanlah kemuliaan, kebesaran, kemegahan, kecintaan, pengampunan, rahmat, serta percepatlah kesuksesan dan kelapangan untuk rumah ini." (HR. Tirmidzi)

Doa ini mengandung permohonan kepada Allah untuk memberikan kemuliaan dan keberkahan kepada Ka'bah serta umat Islam yang datang berkunjung.


Tips Menghadapi Kondisi Ramai, Menjaga Keamanan dan Kesehatan

Pengertian: Selama melaksanakan umroh, terutama di Masjidil Haram, kondisi keramaian bisa menjadi tantangan. Menghadapi situasi yang ramai memerlukan sikap sabar, menjaga kesehatan, dan tetap waspada terhadap hal-hal yang dapat mengganggu kelancaran ibadah.

Tips Menghadapi Keramaian:

  1. Sabar dan Tenang:
    Salah satu kunci menghadapi keramaian adalah dengan tetap sabar dan tidak terburu-buru. Setiap ibadah harus dilakukan dengan penuh khusyuk, meskipun di tengah keramaian.

  2. Mengatur Waktu:
    Usahakan untuk beribadah di waktu yang tidak terlalu ramai, seperti saat sebelum atau setelah waktu shalat, atau saat-saat tertentu yang lebih tenang.

  3. Jaga Keamanan Diri:
    Di tengah keramaian, sangat penting untuk menjaga barang-barang pribadi dan berhati-hati dengan lingkungan sekitar. Hindari membawa barang berharga yang bisa menarik perhatian.

  4. Menggunakan Masker dan Menjaga Kebersihan:
    Mengingat banyaknya orang yang hadir, penting untuk menjaga kebersihan, memakai masker, dan mencuci tangan agar terhindar dari penyakit.

  5. Minum Air yang Cukup dan Istirahat:
    Karena cuaca panas dan keramaian yang melelahkan, pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik dan cukup beristirahat agar tidak kelelahan.

  6. Ikut Sertakan Niat yang Ikhlas:
    Semua kegiatan dilakukan dengan niat yang ikhlas dan tujuan untuk beribadah kepada Allah, agar segala kesulitan dan tantangan dapat dihadapi dengan hati yang lapang.

Kesimpulan:

  • Doa Masuk Masjidil Haram:
    Berdoa agar pintu-pintu rahmat Allah dibuka bagi kita ketika memasuki Masjidil Haram.

  • Doa Melihat Ka'bah untuk Pertama Kali:
    Berdoa untuk mendapatkan kemuliaan dan keberkahan dari Allah, serta memohon kebaikan bagi seluruh umat Islam yang datang mengunjungi Ka'bah.

  • Tips Menghadapi Keramaian dan Menjaga Kesehatan:
    Dengan sabar, menjaga kebersihan, mengatur waktu, dan tetap waspada, kita dapat menjalani ibadah umroh dengan lancar, meski dalam keramaian.

Slide 13: Penutup

Pengertian Penutup Manasik Umroh

Manasik umroh adalah serangkaian tata cara ibadah umroh yang harus dilakukan dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Ibadah ini bukan hanya tentang perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang sangat mendalam. Manasik umroh mengajarkan umat Islam untuk memperbaharui niat, membersihkan hati, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, menjaga niat dan keikhlasan selama menjalankan manasik umroh sangatlah penting agar setiap amal yang dilakukan diterima dan mendatangkan keberkahan.


Doa Agar Umroh Diterima dan Mabrur

Salah satu harapan terbesar bagi umat Islam yang melaksanakan umroh adalah agar ibadah tersebut diterima oleh Allah SWT dan menjadi ibadah yang mabrur. Sebuah amalan dianggap mabrur jika dilakukan dengan ikhlas dan sesuai dengan syariat Allah, serta memberikan dampak positif dalam kehidupan sehari-hari setelahnya.

Doa untuk Umroh yang Mabrur:

"اللهم اجعلها عمرة مبرورة، وسعيًا مشكورًا، وذنبًا مغفورًا، وعملًا صالحًا متقبلاً"
"Ya Allah, jadikanlah umrah ini umrah yang mabrur, amalan yang diterima, dosa yang diampuni, dan amal yang diterima."(HR. Tirmidzi)

Doa ini mengandung permohonan agar umroh kita menjadi ibadah yang mabrur, diterima oleh Allah, dan memberikan manfaat dalam hidup kita baik di dunia maupun di akhirat.


UMROH 2024


1. Ziarah Kota Makkah (21 November 2024)

  • Jabal Tsur: Ini adalah gunung tempat Nabi Muhammad SAW dan sahabatnya, Abu Bakar, bersembunyi selama tiga hari ketika hijrah dari Makkah ke Madinah. Di dalam gua ini, Allah melindungi mereka dengan cara yang luar biasa.
  • Jabal Nur dan Museum Al-Wahyu: Jabal Nur adalah gunung tempat Gua Hira berada, di mana Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama dari Allah melalui Malaikat Jibril. Museum Al-Wahyu menyediakan informasi terkait wahyu pertama dan sejarah kenabian.
  • Jabal Rahmah (Arafah): Jabal Rahmah adalah tempat Nabi Adam dan Hawa bertemu kembali setelah diturunkan ke bumi, dan juga lokasi penting bagi jemaah haji selama wukuf di Arafah.
  • Muzdalifah dan Mina: Muzdalifah adalah tempat para jemaah mengumpulkan batu untuk melempar jumrah, sedangkan Mina adalah tempat pelaksanaan lempar jumrah selama haji.

Setelah itu, Anda akan mengambil miqat di Masjid Ji'ronah untuk melakukan umroh kedua.

2. Kunjungan ke Thaif (23 November 2024)

  • Cable Car dan Masjid Al Abbas: Thaif adalah kota yang penuh sejarah dalam dakwah Islam. Di Thaif, Anda akan berkesempatan menikmati pemandangan dari atas cable car dan mengunjungi Masjid Al Abbas, yang memiliki nilai sejarah dalam Islam.
  • Farfum Minyak Wangi: Selain wisata religi, Thaif juga terkenal dengan produksi minyak wangi.

3. Ziarah Kota Madinah (28 November 2024)

  • Masjid Quba: Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun dalam sejarah Islam. Nabi Muhammad SAW mendirikan masjid ini saat tiba di Madinah dalam perjalanan hijrah.
  • Jabal Uhud: Tempat terjadinya Perang Uhud, di mana para sahabat yang syahid dimakamkan, termasuk paman Nabi Muhammad SAW, Hamzah bin Abdul Muthalib.
  • Khandaq: Tempat di mana terjadi Perang Khandaq (Parit), pertempuran besar antara kaum Muslimin dan pasukan koalisi Quraisy.
  • Masjid Qiblatain: Masjid ini dikenal sebagai tempat di mana kiblat dipindahkan dari Masjidil Aqsa di Yerusalem ke Ka'bah di Makkah.
  • Kebun Kurma dan Pemakaman Para Syuhada Badr: Anda juga akan mengunjungi kebun kurma dan pemakaman syuhada yang gugur dalam Perang Badr.

4. Ziarah di sekitar Masjid Nabawi (30 November 2024)

  • Makam Baqi: Pemakaman ini adalah tempat para sahabat dan keluarga Nabi dimakamkan.
  • Masjid Ghamamah dan Masjid Umar: Tempat-tempat ini bersejarah karena terkait dengan kehidupan Nabi Muhammad SAW dan sahabatnya di Madinah.
  • Raudhah dan Makam Rasulullah SAW: Raudhah dianggap sebagai salah satu tempat mustajab untuk berdoa di dalam Masjid Nabawi, dekat dengan makam Nabi Muhammad SAW.

Tempat-tempat ini memiliki nilai sejarah yang mendalam dalam Islam dan akan menambah keberkahan serta pemahaman lebih dalam bagi perjalanan umroh Anda.


Zukaiva Resto dan Pepper Lunch adalah tempat makan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK), Jakarta. Mereka sering menjadi titik kumpul bagi jamaah umroh atau haji sebelum keberangkatan. Di tempat ini, biasanya para jamaah berkumpul dan melakukan persiapan akhir sebelum masuk ke area keberangkatan internasional.

Jika Anda berangkat dengan grup umroh, lokasi ini akan memudahkan jamaah untuk bertemu di satu tempat yang nyaman dan dekat dengan akses menuju area check-in dan imigrasi.


Yalamlam adalah salah satu titik miqat bagi umat Islam yang melaksanakan ibadah haji atau umroh. Miqat adalah tempat atau titik di mana seseorang memulai niat ihram, yaitu kondisi suci yang harus dipenuhi sebelum masuk ke Tanah Haram (Makkah) untuk melakukan haji atau umroh.

Yalamlam terletak sekitar 92 km di selatan Makkah dan merupakan miqat khusus bagi jemaah yang datang dari arah selatan, termasuk mereka yang berasal dari Yaman, Asia Tenggara (seperti Indonesia dan Malaysia), serta beberapa negara Afrika. Saat ini, jemaah yang menempuh perjalanan udara sering kali mengambil niat ihram di Yalamlam saat berada di pesawat, ketika mendekati wilayah tersebut, dengan bantuan pemberitahuan dari awak kabin atau panduan dari pemimpin kelompok umroh/haji.


Berikut adalah penjelasan mengenai tawaf, sa’i, dan tahalul, yang merupakan bagian dari rangkaian ibadah dalam umroh dan haji:

1. Tawaf

Tawaf adalah ibadah mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali putaran dalam arah berlawanan dengan jarum jam, dimulai dari Hajar Aswad (batu hitam) yang terletak di sudut Ka'bah. Setiap putaran dimulai dan diakhiri di titik Hajar Aswad. Tawaf melambangkan kesatuan umat Muslim yang berpusat pada Allah sebagai pusat kehidupan dan ibadah mereka.

  • Tawaf Qudum: Tawaf selamat datang, dilakukan saat pertama kali tiba di Makkah.
  • Tawaf Ifadah: Tawaf yang menjadi rukun dalam ibadah haji.
  • Tawaf Wada': Tawaf perpisahan yang dilakukan sebelum meninggalkan Makkah.
  • Tawaf Sunnah: Tawaf yang dapat dilakukan kapan saja untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Dalam umroh, tawaf dilakukan sekali setelah niat dan memakai ihram.

2. Sa’i

Sa’i adalah ibadah berjalan cepat (lari-lari kecil bagi laki-laki) antara dua bukit kecil yaitu Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali, dimulai dari Shafa dan berakhir di Marwah. Ibadah ini memperingati usaha Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim AS, dalam mencari air untuk putranya, Nabi Ismail AS, di padang pasir yang tandus.

  • Setiap kali mencapai bukit Shafa dan Marwah, jemaah dianjurkan untuk berdoa dan berdzikir.
  • Perjalanan dari Shafa ke Marwah dihitung satu kali, dan dari Marwah ke Shafa juga satu kali, sehingga total menjadi tujuh kali.

3. Tahalul

Tahalul adalah tindakan mencukur atau memotong sebagian rambut sebagai tanda bahwa jemaah telah menyelesaikan ibadah umroh atau haji dan keluar dari kondisi ihram. Tahalul ini melambangkan kerendahan hati dan kepasrahan kepada Allah.

  • Bagi laki-laki, disunnahkan mencukur habis rambut (tahalul secara keseluruhan) atau minimal memotong sebagian rambut. Mencukur habis rambut dianggap lebih utama.
  • Bagi perempuan, cukup memotong sedikit ujung rambutnya.

Tahalul menandai bahwa jemaah telah menyelesaikan rangkaian ibadah umroh dan diperbolehkan kembali ke kondisi normal.


Museum Al-Wahyu, juga dikenal sebagai Museum Pameran Asmaul Husna atau Museum Pameran Wahyu, terletak di area dekat Jabal Nur di Makkah. Jabal Nur adalah lokasi di mana Gua Hira berada, tempat Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama dari Allah melalui Malaikat Jibril.

Museum ini menyajikan informasi yang terkait dengan wahyu, sejarah Islam, serta perjalanan kehidupan Nabi Muhammad SAW. Pameran di dalam museum mencakup sejarah awal penyebaran Islam, peninggalan sejarah, dan informasi mendalam tentang wahyu dan pengajaran Al-Qur'an. Ini menjadi tempat yang menarik bagi jemaah yang ingin memahami lebih dalam sejarah dan makna di balik wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW.

Selain sebagai tempat wisata religi, museum ini juga berfungsi sebagai sarana edukasi bagi umat Muslim yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai ajaran Islam dan sejarahnya.


Masjid Ji'ronah adalah salah satu masjid miqat yang terletak di wilayah Ji'ronah, sekitar 16 km dari Makkah. Masjid ini menjadi tempat penting bagi jemaah umroh dan haji karena digunakan sebagai tempat miqat atau mengambil niat ihram bagi mereka yang ingin melaksanakan umroh tambahan (umroh sunnah) setelah berada di Makkah.

Sejarah dan Keutamaan:

  • Masjid Ji'ronah memiliki nilai sejarah yang erat kaitannya dengan Nabi Muhammad SAW. Diriwayatkan bahwa Nabi pernah melakukan miqat di tempat ini setelah Perang Hunain dan mengambil ihram untuk melakukan umroh.
  • Ji'ronah adalah salah satu dari beberapa lokasi miqat yang diizinkan bagi penduduk Makkah atau orang yang sudah berada di Makkah dan ingin melakukan umroh lagi.

Kegiatan: Jemaah yang ingin melakukan umroh tambahan dapat pergi ke Masjid Ji'ronah, mengenakan ihram, dan berniat untuk melaksanakan umroh. Setelah itu, mereka kembali ke Masjidil Haram di Makkah untuk melanjutkan rangkaian ibadah umroh seperti tawaf, sa'i, dan tahalul.


Masjid Al-Abbas di Thaif adalah masjid bersejarah yang dinamakan sesuai dengan nama Al-Abbas bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad SAW. Masjid ini terletak di pusat kota Thaif, Arab Saudi, dan dianggap sebagai salah satu masjid tertua di kawasan tersebut.

Sejarah dan Keistimewaan:

  • Masjid Al-Abbas dibangun untuk menghormati Al-Abbas, yang merupakan sosok berpengaruh dalam keluarga Nabi. Meskipun Al-Abbas sendiri tinggal di Makkah, masjid ini dinamakan atas namanya untuk mengenang peran pentingnya dalam sejarah Islam.
  • Thaif memiliki kedekatan historis dengan perjuangan dakwah Nabi Muhammad SAW, karena di kota ini beliau pernah berdakwah kepada penduduknya, meskipun awalnya mendapat penolakan.

Ciri Khas:

  • Masjid ini memiliki arsitektur yang mencerminkan gaya masjid klasik dengan pengaruh lokal. Lokasinya yang berada di kota pegunungan Thaif juga memberikan suasana yang sejuk, berbeda dari Makkah yang lebih panas.
  • Masjid Al-Abbas juga menjadi salah satu tujuan ziarah bagi jemaah yang mengunjungi Thaif untuk mengenang perjalanan dakwah Nabi SAW dan sejarah perkembangan Islam di daerah tersebut.

Masjid ini menjadi tempat singgah yang bermakna bagi jemaah umroh dan haji, sebagai bagian dari ziarah dalam mengenang perjuangan Nabi dan sahabat dalam menyebarkan Islam.


Tempat parfum di Thaif merupakan destinasi populer bagi jemaah yang mengunjungi kota ini, karena Thaif terkenal sebagai pusat produksi parfum Arab yang berkualitas tinggi. Tempat-tempat ini biasanya memproduksi dan menjual parfum dengan bahan-bahan alami, seperti minyak mawar, gaharu, amber, dan cendana.

Keistimewaan Tempat Parfum di Thaif:

  • Minyak Mawar: Thaif terkenal dengan kebun mawarnya, dan minyak mawar dari Thaif sangat dihargai karena kualitas dan keharumannya yang khas. Minyak mawar dari Thaif digunakan dalam pembuatan parfum, sabun, dan produk kecantikan.
  • Minyak Gaharu dan Oud: Gaharu atau oud adalah jenis kayu wangi yang sangat bernilai dalam parfum Arab. Parfum berbahan dasar oud memiliki aroma yang kuat, hangat, dan tahan lama.
  • Metode Tradisional: Banyak produsen parfum di Thaif masih menggunakan metode tradisional untuk ekstraksi dan pembuatan parfum, yang diyakini menghasilkan kualitas yang lebih baik.

Tempat ini sering dikunjungi oleh jemaah yang ingin membeli oleh-oleh khas dari Arab Saudi dalam bentuk parfum atau minyak wangi yang berkualitas tinggi. Selain parfum, beberapa toko juga menyediakan minyak esensial dan wewangian lainnya yang sulit ditemukan di tempat lain.


Romansia Resto adalah restoran populer di Arab Saudi yang menyajikan hidangan khas Arab, terutama nasi mandi, nasi kabsa, dan nasi maklouba. Restoran ini memiliki cabang di berbagai kota besar di Arab Saudi, termasuk Makkah, Madinah, dan Jeddah.

Romansia Resto terkenal di kalangan jemaah umroh dan haji karena menyajikan makanan dengan cita rasa autentik Arab dalam suasana yang nyaman. Bagi jemaah yang berada di Makkah atau Madinah, Romansia Resto sering menjadi pilihan untuk menikmati hidangan lokal selama ziarah, dengan menu yang biasanya disajikan dalam porsi besar dan cocok untuk makan bersama.


Laut Merah adalah perairan yang membentang di antara Semenanjung Arab dan Afrika Timur, dengan panjang sekitar 2.250 km dan lebar rata-rata 355 km. Laut ini berbatasan dengan beberapa negara, termasuk Arab Saudi, Mesir, Sudan, Yordania, dan Yaman. Laut Merah juga terhubung dengan Laut Mediterania melalui Terusan Suez di utara dan ke Teluk Aden di selatan.

Signifikansi dalam Sejarah dan Islam:

  • Laut Merah memiliki makna penting dalam sejarah keagamaan, khususnya bagi umat Islam, Kristen, dan Yahudi, karena menurut riwayat, Laut Merah adalah tempat di mana Nabi Musa AS, dengan izin Allah, membelah laut ini untuk menyelamatkan Bani Israel dari pasukan Fir'aun.
  • Selain itu, kota-kota di tepi Laut Merah seperti Jeddah menjadi pelabuhan utama bagi jemaah haji dan umroh yang datang dari berbagai negara sejak masa lampau, menjadikannya rute bersejarah dalam perjalanan haji.

Ekosistem dan Pariwisata:

  • Laut Merah terkenal dengan keindahan terumbu karangnya yang masih alami, kehidupan laut yang beragam, dan airnya yang jernih. Ini menjadikannya tujuan populer untuk kegiatan snorkeling dan menyelam.
  • Di kota Jeddah, wisatawan dan jemaah bisa menikmati keindahan Laut Merah dengan berlayar, bersantai di pantai, atau mengunjungi objek wisata yang ada di sepanjang pantainya.

Laut Merah menawarkan kombinasi keindahan alam, sejarah, dan spiritualitas, menjadikannya salah satu lokasi penting di kawasan Timur Tengah.


Tawaf Wada' adalah tawaf perpisahan yang dilakukan oleh jemaah haji atau umroh sebelum meninggalkan Makkah. Kata "wada'" berarti perpisahan, sehingga tawaf ini disebut juga sebagai tawaf perpisahan. Tawaf Wada' adalah bentuk penghormatan terakhir kepada Ka'bah dan Masjidil Haram sebelum jemaah kembali ke tempat asalnya.

Rincian tentang Tawaf Wada':

  • Jumlah Putaran: Sama seperti tawaf lainnya, Tawaf Wada' dilakukan dengan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali dalam arah berlawanan dengan jarum jam.
  • Tidak Ada Sa’i atau Tahalul: Tawaf ini tidak diikuti oleh sa’i atau tahalul, karena ini bukan tawaf untuk ibadah umroh atau haji, melainkan sebagai bentuk penghormatan sebelum meninggalkan Makkah.
  • Hukum: Tawaf Wada' adalah wajib (wajib haji) bagi jemaah haji yang bukan penduduk Makkah. Bagi jemaah umroh, tawaf ini dianjurkan, meskipun bukan kewajiban.

Setelah menyelesaikan Tawaf Wada', disunnahkan untuk berdoa, memohon keselamatan perjalanan, dan berharap agar dapat kembali ke Tanah Suci di masa depan.


Kota Mekkah adalah kota suci bagi umat Islam yang terletak di wilayah barat Arab Saudi, di wilayah pegunungan Hijaz. Mekkah dikenal sebagai tempat lahirnya Nabi Muhammad SAW dan merupakan lokasi dari Ka'bah, kiblat bagi umat Islam di seluruh dunia dalam salat. Setiap tahun, jutaan umat Muslim dari berbagai negara datang ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji dan umroh.

Signifikansi Mekkah dalam Islam:

  1. Ka'bah: Terletak di dalam Masjidil Haram, Ka'bah adalah bangunan berbentuk kubus yang dianggap sebagai rumah Allah dan titik pusat ibadah bagi umat Islam. Menurut sejarah, Ka'bah dibangun kembali oleh Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS.

  2. Haji dan Umroh: Mekkah adalah tujuan utama ibadah haji, salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim yang mampu setidaknya sekali dalam seumur hidup. Ibadah umroh juga dilakukan di Mekkah, di mana jemaah melaksanakan rangkaian tawaf, sa'i, dan tahalul.

  3. Masjidil Haram: Ini adalah masjid terbesar dan paling suci dalam Islam, yang mengelilingi Ka'bah. Masjid ini selalu ramai oleh jemaah yang datang untuk beribadah sepanjang tahun.

  4. Sejarah Islam: Mekkah menjadi pusat dari sejarah Islam awal, termasuk tempat turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira (di Jabal Nur) dan pusat dakwah Islam pertama kali. Kota ini juga menjadi lokasi peristiwa penting seperti Fathu Makkah (Penaklukan Mekkah) yang mengakhiri permusuhan antara kaum Quraisy dan umat Islam.

Kehidupan di Mekkah:

Mekkah saat ini menjadi kota modern dengan berbagai fasilitas untuk menampung jutaan jemaah setiap tahunnya. Kota ini memiliki infrastruktur yang lengkap, termasuk hotel-hotel besar, pusat perbelanjaan, transportasi publik, dan layanan kesehatan. Mekkah terus berkembang untuk memberikan kenyamanan bagi para jemaah haji dan umroh serta penduduk setempat.

Sebagai kota suci, Mekkah hanya boleh dimasuki oleh umat Islam, dan banyak umat Muslim memandang kota ini sebagai tempat penuh keberkahan dan kerinduan untuk dapat kembali beribadah di sana.


Pegang Ka'bah atau memegang Ka'bah adalah tradisi atau keinginan sebagian jemaah yang datang ke Masjidil Haram untuk menyentuh atau meraih bagian dari Ka'bah, terutama Hajar Aswad (Batu Hitam) atau Multazam (area antara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah).

Bagian yang Sering Dicari untuk Dipegang:

  1. Hajar Aswad: Batu hitam yang terletak di sudut tenggara Ka'bah. Menyentuh atau mencium Hajar Aswad merupakan sunnah, karena Nabi Muhammad SAW juga melakukannya, namun tidak diwajibkan. Jemaah bisa mengarahkan tangan atau memberi isyarat (istilam) dari jauh jika tidak memungkinkan menyentuhnya langsung.

  2. Multazam: Area di antara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah yang diyakini sebagai tempat mustajab untuk berdoa. Banyak jemaah yang berusaha menyentuh dinding Ka'bah di area ini sambil memanjatkan doa.

Makna dan Etika:

  • Keutamaan: Menyentuh Ka'bah, khususnya Hajar Aswad dan Multazam, dianggap sebagai bentuk penghormatan dan ibadah. Namun, ini tidak diwajibkan, dan jika kondisi sangat padat, jemaah dianjurkan untuk mengutamakan keselamatan.
  • Etika: Menjaga ketertiban dan mengutamakan keamanan sangat penting ketika mendekati Ka'bah. Jemaah juga dianjurkan untuk tidak memaksakan diri atau mengganggu orang lain dalam upaya memegang atau menyentuh Ka'bah.

Menjaga sikap dan ketertiban selama berada di sekitar Ka'bah adalah bagian dari penghormatan terhadap tempat suci ini, sehingga setiap jemaah dapat beribadah dengan khusyuk dan aman.


Stasiun Mekkah, juga dikenal sebagai Stasiun Haramain Mekkah, adalah bagian dari jaringan Kereta Cepat Haramain yang menghubungkan kota-kota suci di Arab Saudi, yaitu Mekkah dan Madinah, serta kota Jeddah dan King Abdullah Economic City (KAEC). Stasiun ini terletak di kawasan Ar Rusayfah, sekitar 4 km dari Masjidil Haram.

Fasilitas dan Akses:

  • Transportasi ke Masjidil Haram: Dari stasiun, terdapat layanan bus dan taksi yang memudahkan jemaah untuk mencapai Masjidil Haram dengan cepat.
  • Fasilitas Modern: Stasiun ini dilengkapi dengan fasilitas modern untuk kenyamanan penumpang, seperti area tunggu, restoran, serta layanan khusus untuk jemaah haji dan umroh.
  • Kecepatan dan Efisiensi: Kereta cepat ini mampu menempuh perjalanan antara Mekkah dan Madinah dalam waktu sekitar 2 jam, menjadikannya pilihan cepat dan nyaman bagi jemaah yang ingin bepergian antara kedua kota suci.

Stasiun Mekkah adalah bagian dari upaya pemerintah Arab Saudi untuk meningkatkan infrastruktur transportasi dan memudahkan mobilitas jemaah, terutama selama musim haji dan umroh.


Kereta Cepat Mekkah, juga dikenal sebagai Kereta Cepat Haramain, adalah jalur kereta api cepat yang menghubungkan kota-kota suci Mekkah dan Madinah di Arab Saudi, dengan pemberhentian di Jeddah dan King Abdullah Economic City (KAEC). Kereta ini dirancang khusus untuk memfasilitasi perjalanan jemaah haji dan umroh serta penduduk lokal yang bepergian antara kota-kota tersebut.

Fitur dan Keunggulan Kereta Cepat Mekkah:

  • Kecepatan Tinggi: Kereta ini mampu melaju dengan kecepatan hingga 300 km/jam, yang memungkinkan perjalanan antara Mekkah dan Madinah diselesaikan dalam waktu sekitar 2 jam saja.
  • Stasiun Utama: Kereta ini memiliki beberapa stasiun utama, yaitu:
    • Stasiun Mekkah (di kawasan Ar Rusayfah)
    • Stasiun Madinah (dekat Masjid Nabawi)
    • Stasiun Jeddah (dekat Bandara Internasional King Abdulaziz)
    • Stasiun KAEC (King Abdullah Economic City)
  • Kenyamanan Modern: Kereta cepat ini dilengkapi dengan fasilitas modern, seperti kursi nyaman, ruang bagasi, layanan makanan, dan area ibadah. Hal ini memungkinkan perjalanan yang nyaman bagi jemaah yang membawa barang bawaan atau perlengkapan ibadah.
  • Waktu Operasional: Kereta beroperasi sepanjang tahun, dan jadwalnya lebih sering selama musim haji dan umroh untuk mengakomodasi lonjakan jumlah jemaah.

Manfaat Kereta Cepat Haramain:

Kereta Cepat Mekkah membantu mengurangi waktu dan kelelahan dalam perjalanan jemaah antara Mekkah dan Madinah, serta mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan raya. Infrastruktur ini merupakan bagian dari proyek besar pemerintah Arab Saudi untuk meningkatkan pengalaman ibadah haji dan umroh, serta mendukung Visi Saudi 2030 yang berfokus pada peningkatan sektor pariwisata dan pelayanan jemaah.


Jabal Malaikat adalah sebuah bukit atau gunung kecil di sekitar Kota Madinah, Arab Saudi. Bukit ini dikenal dalam tradisi Islam sebagai salah satu lokasi bersejarah yang terkait dengan perjuangan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, terutama dalam peristiwa Perang Uhud.

Makna Jabal Malaikat:

  • Nama "Jabal Malaikat" secara harfiah berarti "Bukit Malaikat." Menurut sebagian riwayat, disebut demikian karena diyakini bahwa para malaikat turun di bukit ini untuk membantu kaum Muslimin dalam Perang Uhud.
  • Dalam perang ini, meskipun kaum Muslimin mengalami kekalahan, mereka tetap mendapatkan dukungan ilahi dan petunjuk dari Allah.

Lokasi:

Jabal Malaikat terletak di dekat Gunung Uhud (Jabal Uhud) di Madinah, yang menjadi lokasi utama dari Perang Uhud. Tempat ini dapat dikunjungi dalam perjalanan ziarah ke Jabal Uhud, karena lokasinya berada di kawasan yang sama dan sering dimasukkan sebagai salah satu titik ziarah sejarah Islam.

Bagi jemaah yang datang untuk berziarah, mengunjungi Jabal Uhud dan sekitarnya, termasuk Jabal Malaikat, adalah kesempatan untuk mengenang perjuangan dan pengorbanan Nabi dan para sahabat dalam mempertahankan Islam.


Percetakan Al-Qur'an Madinah, yang dikenal sebagai Kompleks Percetakan Al-Qur'an Raja Fahd (King Fahd Complex for the Printing of the Holy Quran), adalah percetakan terbesar di dunia yang didedikasikan untuk mencetak dan menyebarkan Al-Qur'an. Percetakan ini terletak di Kota Madinah, Arab Saudi, sekitar 12 km dari Masjid Nabawi.

Sejarah dan Tujuan:

  • Didirikan pada tahun 1985 oleh Raja Fahd bin Abdulaziz dari Arab Saudi, percetakan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan umat Muslim di seluruh dunia akan mushaf Al-Qur'an yang akurat dan berkualitas.
  • Percetakan ini memiliki fasilitas modern yang dirancang khusus untuk pencetakan Al-Qur'an dalam berbagai ukuran dan bahasa terjemahan, serta buku-buku tafsir dan literatur keislaman.

Kegiatan dan Fasilitas:

  • Setiap tahun, percetakan ini memproduksi lebih dari 10 juta eksemplar Al-Qur'an dalam berbagai ukuran dan terjemahan, termasuk terjemahan ke lebih dari 60 bahasa.
  • Selain mushaf cetak, percetakan ini juga menghasilkan rekaman audio Al-Qur'an, aplikasi digital, serta bahan ajar lainnya.
  • Percetakan ini memiliki fasilitas penelitian yang mengkaji ilmu Al-Qur'an, ilmu tajwid, dan linguistik, guna menjaga kualitas cetakan dan keaslian teks Al-Qur'an.

Kunjungan:

Bagi jemaah yang berkunjung ke Madinah, Kompleks Percetakan Al-Qur'an ini sering menjadi tujuan ziarah dan wisata edukasi. Pengunjung dapat melihat proses pencetakan Al-Qur'an dan mempelajari lebih lanjut tentang proyek besar ini yang bertujuan menyebarkan Al-Qur'an ke seluruh dunia dengan kualitas tinggi dan akurasi terjamin.


Gunung Magnet di Madinah adalah lokasi unik yang terletak sekitar 30-60 km di sebelah utara Kota Madinah, menuju arah Tabuk. Lokasi ini dikenal karena fenomena alam yang menarik, di mana kendaraan tampak bergerak sendiri, seolah-olah ditarik oleh medan magnet saat mesin dimatikan.

Fenomena Gunung Magnet:

  • Fenomena Ilusi Optik atau Medan Gravitasi: Banyak yang percaya bahwa medan magnet kuat di area ini menarik kendaraan. Namun, penelitian menunjukkan bahwa fenomena ini lebih disebabkan oleh ilusi optik yang membuat jalan terlihat menurun meskipun sebenarnya menanjak. Medan gravitasi atau kondisi geografis di tempat ini menciptakan ilusi bahwa kendaraan bergerak sendiri.

  • Pengalaman Unik: Pengunjung sering mencoba mematikan mesin kendaraan dan membiarkannya meluncur sendiri di sepanjang jalan ini, yang dianggap pengalaman menarik dan misterius.

Lokasi dan Akses:

  • Terletak di dekat jalan menuju Wadi Al-Baida (juga disebut Lembah Magnet), sekitar 30-60 km dari pusat Kota Madinah, lokasi ini mudah dijangkau dengan mobil, dan sering kali menjadi destinasi tambahan bagi wisatawan dan jemaah umrah atau haji yang ingin merasakan fenomena unik ini.

Gunung Magnet menjadi salah satu tempat wisata yang menarik di Madinah, menawarkan pengalaman berbeda selain ziarah religi, serta menjadi bahan perbincangan dan ketertarikan bagi para pengunjung.


Makam Baqi atau Jannatul Baqi adalah pemakaman bersejarah yang terletak di sebelah timur Masjid Nabawi di Kota Madinah, Arab Saudi. Ini adalah salah satu pemakaman paling suci dalam Islam, karena banyak anggota keluarga, sahabat, dan tokoh penting dalam sejarah Islam yang dimakamkan di sini.

Signifikansi Makam Baqi:

  • Situs Bersejarah: Makam Baqi adalah pemakaman utama di Madinah sejak zaman Nabi Muhammad SAW, dan banyak sahabat serta orang-orang terkemuka dari masa awal Islam dimakamkan di sana. Pemakaman ini sering menjadi tempat ziarah bagi umat Muslim yang ingin memberi penghormatan kepada para sahabat dan keluarga Nabi.

Tokoh Penting yang Dimakamkan di Makam Baqi:

  1. Keluarga Nabi Muhammad SAW:

    • Sayyidah Fatimah Az-Zahra: Putri Nabi Muhammad SAW.
    • Istri-istri Nabi Muhammad SAW: Sebagian besar istri Nabi, termasuk Aisyah RA, dimakamkan di Baqi.
  2. Sahabat Nabi:

    • Utsman bin Affan: Khalifah ketiga dalam Islam.
    • Abbas bin Abdul Muthalib: Paman Nabi Muhammad SAW.
    • Hasan bin Ali: Cucu Nabi Muhammad SAW, putra Ali bin Abi Thalib dan Fatimah.
  3. Para Tokoh dan Ulama:

    • Banyak sahabat, tabi'in (generasi setelah sahabat), serta ulama-ulama besar dimakamkan di Baqi.

Lokasi dan Kunjungan:

Makam Baqi terletak sangat dekat dengan Masjid Nabawi, dan dapat dicapai hanya dengan berjalan kaki dari masjid. Pemakaman ini dikelilingi pagar, dan pengunjung biasanya bisa berziarah dari luar pagar untuk berdoa dan mengirim salam kepada para penghuni Baqi. Bagi umat Islam, ziarah ke Baqi adalah cara untuk mengingat kehidupan para sahabat dan keluarga Nabi, serta mengambil pelajaran dari sejarah mereka.


Makam Ali bin Abi Thalib RA, khalifah keempat dalam Islam dan sepupu serta menantu Nabi Muhammad SAW, diyakini berada di Najaf, Irak. Kota Najaf terletak sekitar 160 km di selatan Baghdad, dan makam Ali di sana menjadi salah satu situs paling suci, terutama bagi umat Muslim Syiah.

Signifikansi dan Lokasi Makam:

  • Masjid Imam Ali: Makam Ali bin Abi Thalib terletak di dalam kompleks Masjid Imam Ali di Najaf. Masjid ini adalah situs ziarah utama bagi umat Islam, khususnya Syiah, yang menghormati Ali sebagai pemimpin dan imam yang sangat penting.
  • Sejarah Makam: Ali bin Abi Thalib wafat pada tahun 661 M setelah diserang oleh seorang Khawarij bernama Abdurrahman bin Muljam. Setelah wafatnya, jasad beliau dimakamkan di Najaf, dan makamnya kemudian menjadi situs ziarah bersejarah.

Makna Ziarah:

Bagi para peziarah, berkunjung ke makam Ali di Najaf adalah bentuk penghormatan atas kepemimpinan dan kebijaksanaan beliau dalam sejarah Islam. Najaf kini menjadi salah satu pusat pendidikan dan kebudayaan Islam yang penting, serta menjadi tempat yang sering dikunjungi oleh umat Islam dari berbagai negara.


Berikut adalah contoh doa yang bisa Anda panjatkan ketika merasa sedih di depan Ka'bah, memohon kekuatan, ketenangan, dan pertolongan dari Allah SWT. Anda bisa membacanya atau menyesuaikan dengan perasaan dan kebutuhan Anda.


اللهم يا الله، يا رب البيت الحرام، إني أقف أمام بيتك الكريم بقلب مليء بالحزن والأسى.

Allahumma ya Allah, ya Rabb al-Bait al-Haram, inni aqifu amama baitika al-karim biqalbin mali'in bil huzn wal-asa.

Ya Allah, wahai Rabb Pemilik Rumah Suci, aku berdiri di depan rumah-Mu dengan hati yang penuh kesedihan dan kepedihan.

يا رب، أنت تعلم ما في قلبي، وترى ما لا يراه أحد سواك. فأسألك برحمتك التي وسعت كل شيء، أن تزيل هذا الحزن وتبدله بالفرح والراحة.


Wahai Rabb, Engkau mengetahui apa yang ada di dalam hatiku, dan Engkau melihat apa yang tidak dilihat oleh siapapun selain Engkau. Maka aku memohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, agar Engkau menghilangkan kesedihan ini dan menggantinya dengan kebahagiaan dan ketenangan.

اللهم ارزقني الصبر والقوة، وثبتني على طريقك المستقيم.

Allahumma urzuqni ash-shabra wal-quwwata, wa thabbitni 'ala tariqika al-mustaqim.

Ya Allah, berilah aku kesabaran dan kekuatan, dan teguhkanlah aku di jalan-Mu yang lurus.

يا رب، أبدل همومي بالأمل، وحزني بالسكينة، وخوفي بالأمان.

Ya Rabb, abdil humumi bil-amal, wa huzni bis-sakinah, wa khawfi bil-amn.

Wahai Rabb, gantikanlah kesedihanku dengan harapan, kekhawatiranku dengan ketenangan, dan ketakutanku dengan rasa aman.

اللهم إني أعوذ بك من ضعف النفس وضيق الصدر، وأسألك أن تجعلني من الراضين بقضائك وقدرك.

Allahumma inni a'udhu bika min da’f an-nafs wa dhiq as-sadr, wa as’aluka an taj’alani min ar-radhina bi qada’ika wa qadarika.

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan jiwa dan sesaknya dada, dan aku memohon kepada-Mu agar Engkau menjadikanku termasuk orang-orang yang ridha dengan takdir dan ketentuan-Mu.

آمين يا رب العالمين.

Amin ya Rabb al-'alamin.



Berikut adalah doa yang bisa Anda panjatkan ketika berziarah di depan makam Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi, Madinah. Doa ini berisi salam, cinta, dan penghormatan kepada Rasulullah, serta harapan agar kita termasuk umat beliau yang mendapatkan syafaat di hari kiamat.


السلام عليك يا رسول الله، السلام عليك يا نبي الله، السلام عليك يا خليل الله، السلام عليك يا خير خلق الله، السلام عليك يا حبيب الله.

Salam sejahtera atasmu, wahai Rasul Allah. Salam sejahtera atasmu, wahai Nabi Allah. Salam sejahtera atasmu, wahai Kekasih Allah. Salam sejahtera atasmu, wahai ciptaan terbaik Allah. Salam sejahtera atasmu, wahai kekasih Allah.

اللهم اجعل صلواتك وسلامك وبركاتك على نبينا محمد، وعلى آل محمد وأصحابه أجمعين.

Ya Allah, limpahkanlah salawat, salam, dan keberkahan-Mu atas Nabi kami Muhammad, serta atas keluarganya dan seluruh sahabatnya.

اللهم إني أشهد أنك قد أرسلت نبيك محمدًا رحمة للعالمين، فاجعلني من أمته الصادقين، وثبتني على سنته، وأحيني وأمتني على ملته.

Ya Allah, aku bersaksi bahwa Engkau telah mengutus Nabi-Mu Muhammad sebagai rahmat bagi seluruh alam. Maka jadikanlah aku termasuk umatnya yang setia, teguhkanlah aku di atas sunnahnya, dan hidupkan serta wafatkanlah aku di atas agamanya.

اللهم ارزقني شفاعة نبيك يوم القيامة، واحشرني في زمرته، واسقني من حوضه شربة لا أظمأ بعدها أبدا.

Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku syafaat Nabi-Mu di hari kiamat, himpunkanlah aku dalam golongannya, dan berilah aku minum dari telaganya dengan minuman yang tidak akan membuatku dahaga selamanya.

اللهم اجعلني من المحبين لنبيك، والمقتدين بسنته، والمستغفرين له، وارزقني رؤيته في الجنة.

Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang yang mencintai Nabi-Mu, yang mengikuti sunnahnya, yang memohonkan ampun baginya, dan berikanlah kepadaku kesempatan melihatnya di surga.

آمين يا رب العالمين.

Amin ya Rabb al-'alamin.


Doa ini mencerminkan cinta dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW, serta harapan untuk mendapat syafaat dan kedekatan dengan beliau di akhirat. Semoga ziarah Anda menjadi penuh berkah dan membawa kedamaian hati.

doa yang bisa Anda panjatkan ketika berada di Raudhah di Masjid Nabawi, Madinah. Raudhah, yang berarti "taman surga," adalah area antara mimbar dan makam Nabi Muhammad SAW. Tempat ini dianggap sebagai salah satu tempat mustajab untuk berdoa.


اللهم يا رب هذه الروضة المباركة، اجعلني ممن تنالهم رحمتك ورضاك.

Ya Allah, wahai Tuhan dari tempat yang penuh berkah ini, jadikanlah aku termasuk orang yang mendapat rahmat dan ridha-Mu.

اللهم إني أسألك في هذا المكان الطاهر أن تغفر لي ذنوبي، وتقبل توبتي، وتستجيب دعائي.

Ya Allah, di tempat suci ini aku memohon ampunan atas dosa-dosaku, terimalah taubatku, dan kabulkanlah doaku.

اللهم ارزقني الثبات على دينك، واجعلني من عبادك الصالحين، ولا تخرجني من هذا المكان إلا وقد غفرت لي.

Ya Allah, berilah aku keteguhan dalam agama-Mu, jadikanlah aku hamba-Mu yang saleh, dan janganlah Engkau biarkan aku keluar dari tempat ini kecuali Engkau telah mengampuniku.

اللهم ارزقني حبك وحب نبيك محمد صلى الله عليه وسلم، وحب من يحبك وحب كل عمل يقربني إلى حبك.

Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku cinta-Mu dan cinta Nabi-Mu Muhammad SAW, cinta orang-orang yang mencintai-Mu, dan cinta setiap amal yang mendekatkanku kepada cinta-Mu.

اللهم اجعل لي في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقني عذاب النار.

Ya Allah, berilah aku kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah aku dari siksa api neraka.

آمين يا رب العالمين.

Amin ya Rabb al-'alamin.


Berikut adalah doa yang dapat Anda panjatkan pada malam hari di pemakaman Baqi’ (Jannatul Baqi’) di Madinah. Tempat ini adalah makam suci bagi banyak sahabat dan keluarga Nabi Muhammad SAW, sehingga doa di sini mencerminkan penghormatan dan permohonan ampunan untuk mereka yang telah wafat serta permohonan rahmat untuk diri sendiri.


السلام عليكم يا أهل الديار من المؤمنين والمسلمين، وإنا إن شاء الله بكم لاحقون، نسأل الله لنا ولكم العافية.

Salam sejahtera untuk kalian, wahai para penghuni tempat ini dari kalangan orang-orang beriman dan Muslim. Kami, insya Allah, akan menyusul kalian. Kami memohon kepada Allah keselamatan untuk kami dan untuk kalian.

اللهم اغفر لهم وارحمهم، وتجاوز عن سيئاتهم، واجعل قبورهم روضة من رياض الجنة.

Ya Allah, ampunilah mereka, rahmatilah mereka, maafkan kesalahan mereka, dan jadikanlah kubur mereka sebagai taman dari taman-taman surga.

اللهم اجعلني وإياهم من أهل الجنة، وارزقنا حسن الختام، واجعلنا ممن يموتون على الشهادة والإيمان.

Ya Allah, jadikanlah aku dan mereka termasuk penghuni surga, karuniakanlah kepada kami akhir hidup yang baik, dan wafatkanlah kami dalam keadaan bersyahadat dan beriman.

اللهم اجعلنا ممن يدخلون الجنة بلا حساب ولا سابقة عذاب، واجمعنا بنبينا محمد صلى الله عليه وسلم في الفردوس الأعلى.


Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa siksa, dan kumpulkanlah kami bersama Nabi kami Muhammad SAW di surga Firdaus yang tertinggi.

اللهم نور قبورهم، وآنس وحشتهم، وارحم غربتهم، وأبدلهم دارا خيرا من دارهم.

Ya Allah, terangilah kubur mereka, hiburlah kesunyian mereka, rahmatilah keterasingan mereka, dan gantikanlah tempat mereka dengan tempat yang lebih baik.

آمين يا رب العالمين.

Amin ya Rabb al-'alamin.


Doa di makam para syuhada Perang Uhud pada malam hari. Perang Uhud adalah pertempuran besar dalam sejarah Islam yang terjadi di Madinah, di mana banyak sahabat Nabi, termasuk Hamzah bin Abdul Muthalib (paman Nabi Muhammad SAW), gugur sebagai syuhada. Doa ini mengandung penghormatan dan permohonan ampunan untuk para syuhada, serta harapan agar kita bisa meneladani keberanian dan keteguhan iman mereka.


السلام عليكم يا شهداء أحد، أنتم السابقون ونحن إن شاء الله بكم لاحقون، نسأل الله لنا ولكم العافية.

Salam sejahtera bagi kalian, wahai para syuhada Uhud. Kalian adalah orang-orang yang telah mendahului kami, dan kami insya Allah akan menyusul kalian. Kami memohon kepada Allah keselamatan untuk kami dan untuk kalian.

اللهم اغفر لهم وارحمهم، واجزهم عنا خير الجزاء، وارفع درجاتهم في الفردوس الأعلى.

Ya Allah, ampunilah mereka, rahmatilah mereka, berikanlah balasan terbaik atas pengorbanan mereka, dan angkatlah derajat mereka di surga Firdaus yang tertinggi.

اللهم اجعلنا من الذين يقتفون أثرهم في الإيمان والصبر، وارزقنا الشهادة في سبيلك يا رب العالمين.

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang mengikuti jejak mereka dalam iman dan kesabaran, dan karuniakanlah kami kesyahidan di jalan-Mu, wahai Tuhan semesta alam.

اللهم اجعل ذكراهم لنا شرفا، وقدوتهم لنا هداية، وارزقنا لقياهم في جنات النعيم.

Ya Allah, jadikanlah ingatan tentang mereka sebagai kehormatan bagi kami, teladan mereka sebagai petunjuk bagi kami, dan pertemukanlah kami dengan mereka di surga yang penuh kenikmatan.

اللهم اجعلنا معهم في الجنة، ووفقنا للعمل الصالح الذي يقربنا إلى محبتك ورضاك.

Ya Allah, jadikanlah kami bersama mereka di surga, dan bimbinglah kami untuk beramal saleh yang mendekatkan kami pada cinta dan ridha-Mu.

آمين يا رب العالمين.

Amin ya Rabb al-'alamin.


Doa ini mengungkapkan rasa hormat kepada para syuhada Uhud atas pengorbanan dan keteguhan mereka, serta memohon agar kita diberi kekuatan iman dan keberanian untuk meneladani mereka. Semoga doa ini menguatkan ikatan spiritual Anda dengan para syuhada yang berjasa dalam perjuangan Islam.


Doa Tawaf Wada' (tawaf perpisahan), yaitu tawaf yang dilakukan sebagai tanda perpisahan sebelum meninggalkan Mekkah. Tawaf Wada' adalah bentuk penghormatan terakhir kepada Ka'bah, dan dalam doa ini terkandung harapan untuk dapat kembali ke Tanah Suci serta memohon keberkahan dan perlindungan Allah.


اللهم يا الله، لقد أتيت بيتك طائعًا، وأطوف حوله مودعًا، فاقبل مني هذا الطواف، واجعله طوافًا مبرورًا مقبولًا.

Ya Allah, aku datang ke rumah-Mu dengan penuh ketaatan, dan kini aku mengelilinginya sebagai tanda perpisahan. Maka terimalah tawafku ini, dan jadikanlah ia sebagai tawaf yang mabrur dan diterima di sisi-Mu.

اللهم لا تجعله آخر عهدي ببيتك الحرام، ويسر لي العودة إليه مرات عديدة، وأنا في خير وعافية..

Ya Allah, jangan jadikan ini sebagai perpisahanku yang terakhir dengan rumah-Mu yang suci, dan mudahkanlah aku untuk kembali ke sini berkali-kali dalam keadaan sehat dan baik.

اللهم ارزقني العودة إلى بيتك الحرام مرارًا وتكرارًا، وارزقني شرف الحج والعمرة مرة أخرى، واجعلني من المقبولين عندك يا رب العالمين.

Ya Allah, berikanlah aku rezeki untuk kembali ke rumah-Mu yang suci berulang kali, anugerahkanlah aku kehormatan untuk melaksanakan haji dan umrah lagi, dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang diterima di sisi-Mu, wahai Tuhan semesta alam.

اللهم اجعل هذا السفر مباركًا، وبارك لي في ديني ودنياي، وردني إلى أهلي وبلدي سالمًا غانمًا.

Ya Allah, jadikanlah perjalanan ini penuh berkah, berkahilah agamaku dan duniaku, dan kembalikanlah aku kepada keluarga dan negeriku dalam keadaan selamat dan membawa kebaikan.



Semoga doa Tawaf Wada' ini mengiringi perjalanan Anda dengan keselamatan dan keberkahan, serta membawa harapan untuk dapat kembali lagi ke Tanah Suci di masa mendatang.

Masjid Nabawi di Madinah adalah salah satu masjid paling suci dalam Islam, setelah Masjidil Haram di Mekkah. Masjid ini didirikan oleh Nabi Muhammad SAW setelah hijrah dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 M (1 Hijriyah). Masjid Nabawi tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga tempat pengajaran, pemerintahan, dan berbagai kegiatan sosial di masa Nabi.

Pendirian Masjid Nabawi

Setibanya di Madinah, Nabi Muhammad SAW membeli tanah di lokasi di mana unta beliau berhenti, dan kemudian masjid dibangun di tempat tersebut. Nabi SAW dan para sahabatnya secara langsung berpartisipasi dalam pembangunan masjid ini. Awalnya, masjid ini dibangun dengan struktur yang sederhana:

  • Dinding: Dibuat dari batu bata tanah liat.
  • Atap: Terbuat dari pelepah kurma, sementara tiangnya dari batang pohon kurma.
  • Ukuran: Masjid awalnya berukuran sekitar 35 x 30 meter.

Perkembangan Awal

Pada awalnya, Masjid Nabawi juga memiliki Suffah, yaitu area khusus di dalam masjid yang menjadi tempat tinggal dan belajar bagi sahabat-sahabat yang miskin atau tidak memiliki tempat tinggal, yang kemudian disebut Ahlus Suffah. Nabi Muhammad SAW juga tinggal di rumah yang dibangun di samping masjid ini bersama istri beliau, Aisyah RA.

Renovasi dan Perluasan

  1. Pada masa Nabi Muhammad SAW: Masjid Nabawi mengalami perluasan pertama ketika jumlah umat Muslim semakin bertambah.
  2. Pada masa Khalifah Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan: Khalifah Umar melakukan perluasan pertama setelah wafatnya Nabi, dan Khalifah Utsman memperluasnya lagi, mengganti dinding dari tanah liat menjadi batu, dan memperkuat tiang-tiang masjid.
  3. Pada masa Dinasti Umayyah, Abbasiyah, dan Utsmaniyah: Masjid Nabawi terus diperbesar dan dihias dengan berbagai arsitektur, termasuk pemasangan kubah hijau yang menjadi salah satu ciri khasnya.

Fitur-Fitur Penting di Masjid Nabawi

  • Raudhah: Raudhah adalah area antara mimbar dan makam Nabi Muhammad SAW yang disebut sebagai "taman surga." Raudhah merupakan salah satu tempat mustajab untuk berdoa.
  • Makam Nabi Muhammad SAW: Nabi Muhammad SAW dimakamkan di kamar Aisyah RA, yang terletak di dalam masjid. Selain itu, makam sahabat dekat beliau, yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab, juga berada di samping makam Nabi.
  • Mimbar Nabi: Mimbar tempat Nabi Muhammad SAW dahulu berkhutbah masih dijaga dengan baik di dalam masjid.

Perluasan Modern

Pada abad ke-20, Arab Saudi melakukan perluasan besar-besaran terhadap Masjid Nabawi. Proyek ini meliputi pembangunan halaman yang luas, pemasangan payung besar yang dapat membuka dan menutup secara otomatis untuk melindungi jemaah dari panas, dan penggunaan teknologi modern untuk memaksimalkan kenyamanan bagi para pengunjung. Saat ini, Masjid Nabawi dapat menampung lebih dari 1 juta jemaah, terutama saat musim haji dan Ramadhan.

Signifikansi Masjid Nabawi

Masjid Nabawi memiliki tempat khusus dalam hati umat Islam. Setiap Muslim yang berkunjung ke Madinah biasanya datang untuk shalat dan berdoa di Masjid Nabawi. Nabi Muhammad SAW juga bersabda bahwa shalat di Masjid Nabawi memiliki pahala yang jauh lebih besar daripada shalat di masjid lain (kecuali Masjidil Haram).

Dengan sejarah panjangnya, Masjid Nabawi menjadi saksi perjalanan dakwah Nabi Muhammad SAW dan pusat kehidupan umat Muslim hingga sekarang. Masjid ini terus dijaga dan dipelihara sebagai tempat yang suci dan bersejarah bagi umat Islam di seluruh dunia.


Masjidil Haram di Mekkah adalah masjid suci terbesar dan paling penting dalam Islam. Masjid ini merupakan tempat berdirinya Ka'bah, kiblat bagi seluruh umat Muslim di dunia ketika menunaikan salat. Masjidil Haram juga menjadi pusat ibadah haji dan umroh yang dilakukan setiap tahun oleh jutaan Muslim dari berbagai penjuru dunia.

Sejarah dan Pembangunan Masjidil Haram

  1. Pendirian Ka'bah: Menurut keyakinan Islam, Ka'bah pertama kali dibangun oleh Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS, atas perintah Allah sebagai rumah pertama untuk menyembah-Nya. Setelah itu, Ka'bah menjadi kiblat dan tempat ibadah yang utama bagi umat manusia.

  2. Masa Nabi Muhammad SAW: Saat Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rasul, Masjidil Haram sudah menjadi pusat ibadah di Mekkah. Pada awalnya, Ka'bah dikelilingi oleh halaman terbuka, dan para jemaah melakukan tawaf di sekitar Ka'bah. Ketika Nabi Muhammad SAW kembali ke Mekkah pada Fathu Makkah, beliau membersihkan Ka'bah dari berhala dan mengembalikannya sebagai pusat ibadah tauhid.

Perluasan Masjidil Haram

Seiring dengan bertambahnya jumlah umat Muslim, Masjidil Haram mengalami berbagai perluasan dari masa ke masa:

  1. Khalifah Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan: Khalifah Umar melakukan perluasan pertama setelah wafatnya Nabi, dengan menambah area di sekitar Ka'bah dan membangun pagar. Khalifah Utsman kemudian memperluasnya lagi dan membangun struktur masjid sederhana di sekeliling Ka'bah.

  2. Dinasti Umayyah, Abbasiyah, dan Ottoman: Para penguasa dari dinasti-dinasti ini terus melakukan renovasi dan memperbesar area masjid untuk menampung lebih banyak jemaah.

  3. Perluasan Modern: Pada abad ke-20, Arab Saudi melakukan proyek perluasan besar-besaran. Masjidil Haram diperluas secara drastis, dan fasilitas modern ditambahkan untuk kenyamanan jemaah, seperti pendingin udara, eskalator, dan lantai bertingkat.

Fitur Utama Masjidil Haram

  • Ka'bah: Ka'bah adalah bangunan berbentuk kubus di tengah Masjidil Haram, yang menjadi arah kiblat bagi umat Muslim. Di salah satu sudutnya terdapat Hajar Aswad (Batu Hitam) yang diyakini berasal dari surga.

  • Mata Air Zamzam: Terletak di dalam kompleks Masjidil Haram, Zamzam adalah sumur yang airnya muncul pertama kali sebagai mukjizat bagi Siti Hajar dan Nabi Ismail AS. Air Zamzam terus mengalir hingga sekarang dan dipercaya memiliki banyak berkah.

  • Hijir Ismail: Area melengkung yang terletak di sebelah utara Ka'bah. Hijir Ismail merupakan bagian dari Ka'bah yang tidak disertakan saat renovasi Ka'bah, dan banyak jemaah yang berdoa di area ini.

  • Maqam Ibrahim: Tempat berdiri Nabi Ibrahim AS ketika membangun Ka'bah. Di dekat Maqam Ibrahim, jemaah disunnahkan untuk salat dua rakaat setelah tawaf.

  • Area Tawaf dan Sa’i: Tawaf adalah kegiatan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali, sementara Sa'i adalah berjalan atau berlari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebagai bagian dari ritual umroh dan haji. Kedua tempat ini ada di dalam kompleks Masjidil Haram.

Perluasan Masjidil Haram Modern

Perluasan besar-besaran dilakukan dalam beberapa dekade terakhir untuk mengakomodasi jutaan jemaah yang datang setiap tahun. Beberapa perubahan besar yang dilakukan meliputi:

  • Penambahan area tawaf (mataf) yang lebih luas dan terdiri dari beberapa lantai, sehingga lebih banyak jemaah bisa melakukan tawaf secara bersamaan.
  • Pembangunan menara dan struktur tambahan yang dilengkapi dengan fasilitas modern seperti pendingin udara, sistem audio untuk khotbah, serta layar informasi bagi jemaah.
  • Pemasangan payung raksasa dan sistem penyemprotan air untuk kenyamanan jemaah di musim panas.

Signifikansi Masjidil Haram

Masjidil Haram memiliki tempat khusus dalam hati umat Islam. Setiap Muslim yang mampu diwajibkan untuk menunaikan haji di sini setidaknya sekali seumur hidup. Pahala shalat di Masjidil Haram juga diyakini jauh lebih besar dibanding shalat di masjid lain, selain Masjid Nabawi dan Masjid Al-Aqsa.

Masjidil Haram adalah simbol persatuan umat Islam, tempat ibadah, dan pusat spiritualitas yang utama. Dengan perkembangan modern yang terus dilakukan, Masjidil Haram tetap mempertahankan kesuciannya sebagai rumah Allah dan kiblat bagi seluruh umat Muslim.

Berikut adalah sepuluh hadits tentang keutamaan umroh, lengkap dengan teks Arab dan terjemahannya:


1. Hadits 1

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ : "الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ"

"Dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Dari umrah ke umrah berikutnya menjadi penghapus dosa di antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada balasan baginya selain surga.’"

(HR. Bukhari dan Muslim)



2. Hadits 2

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ : "تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِي الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ"

"Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Kerjakanlah haji dan umrah secara berturut-turut, karena keduanya akan menghilangkan kefakiran dan dosa, sebagaimana api menghilangkan kotoran besi, emas, dan perak.’"

(HR. Tirmidzi)



3. Hadits 3

عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ، أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ قَالَ: "تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ، فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الذُّنُوبَ"

"Dari Ibnu Mas'ud, bahwa Nabi ﷺ bersabda: ‘Lakukanlah haji dan umrah secara berurutan, karena keduanya akan menghilangkan dosa-dosa.’"

(HR. Nasa’i)



4. Hadits 4

عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ، عَلَى النِّسَاءِ جِهَادٌ؟ قَالَ: "نَعَمْ عَلَيْهِنَّ جِهَادٌ لَا قِتَالَ فِيهِ، الْحَجُّ وَالْعُمْرَةُ"

"Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata: Saya berkata, ‘Wahai Rasulullah, apakah wanita wajib berjihad?’ Beliau bersabda: ‘Ya, bagi mereka jihad yang tidak ada peperangan di dalamnya, yaitu haji dan umrah.’"

(HR. Ibnu Majah)



5. Hadits 5

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ : "الْحَجُّ وَالْعُمْرَةُ جِهَادُ الْكَبِيرِ وَالصَّغِيرِ وَالضَّعِيفِ وَالنِّسَاءِ"

"Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Haji dan umrah adalah jihadnya orang yang sudah tua, anak kecil, orang yang lemah, dan kaum wanita.’"

(HR. Nasa’i)



6. Hadits 6

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ قَالَ: قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيُّ الْأَعْمَالِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: "إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ" قِيلَ ثُمَّ مَاذَا؟ قَالَ: "الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ" قِيلَ ثُمَّ مَاذَا؟ قَالَ: "حَجٌّ مَبْرُورٌ"

"Dari Abu Hurairah, ia berkata: Dikatakan kepada Rasulullah ﷺ, ‘Amalan apa yang paling utama?’ Beliau bersabda, ‘Iman kepada Allah dan Rasul-Nya.’ Dikatakan, ‘Kemudian apa?’ Beliau bersabda, ‘Jihad di jalan Allah.’ Dikatakan, ‘Kemudian apa?’ Beliau bersabda, ‘Haji yang mabrur.’"

(HR. Bukhari dan Muslim)



7. Hadits 7

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ : "إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَغْفِرُ لِلْحَاجِّ وَالْمُعْتَمِرِ وَيُبَارِكُ لَهُ فِي مَالِهِ"

"Dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Sesungguhnya Allah Ta'ala mengampuni dosa orang yang berhaji dan berumrah, serta memberkahi hartanya.’"

(HR. Ahmad)



8. Hadits 8

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ : "إِذَا خَرَجَ الْحَاجُّ مِنْ بَيْتِهِ مُهِلًّا بِالْحَجِّ أَوِ الْعُمْرَةِ، كَانَتْ قَدَمُهُ الْيُمْنَى تَكْتُبُ لَهُ حَسَنَةً وَتَكْتُبُ الْيُسْرَى عَنْهُ سَيِّئَةً"

"Dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Apabila seseorang keluar dari rumahnya untuk berhaji atau berumrah, maka langkah kanannya dicatat sebagai kebaikan, dan langkah kirinya menghapuskan dosa.’"

(HR. Thabrani)



9. Hadits 9

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ : "مَنْ أَرَادَ الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ، فَلْيُعَجِّلْ"

"Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Barangsiapa yang ingin haji dan umrah, maka hendaklah ia segera melaksanakannya.’"

(HR. Ibnu Majah)



10. Hadits 10

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ : "الْعُمْرَةُ فِي رَمَضَانَ تَعْدِلُ حَجَّةً"

"Dari Abdullah bin Umar, Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Umrah di bulan Ramadhan setara dengan (pahala) haji.’"

(HR. Bukhari dan Muslim)




Semoga hadits-hadits ini memberi motivasi dan pemahaman lebih dalam mengenai keutamaan ibadah umroh.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM ASURANSI

PUASA